Maliq & D’Essentials menyodorkan rasa neo soul dalam khazanah hiburan musik Tanah Air. Sebuah tawaran rasa musik yang berbeda di tengah banyak pilihan rasa yang hampir sama. Dan rupanya publik menyambutnya.
”Salahkah ku bila....” Sepotong lirik lagu berjudul ”Untitled” yang dinyanyikan vokalis Maliq D’Essentials, Angga, langsung disahuti penonton dengan syair lanjutannya, ”Kaulah yang ada di hatiku”.
Begitulah, interaksi antara Maliq D’Essentials (Maliq) dan massa yang memenuhi Istora Senayan, Jakarta, Jumat (23/9) malam, dalam perhelatan musik LA Light Java Soulnation Festival yang berlangsung tiga hari sampai 25 September.
Antara Maliq dan massa seperti telah terjadi hubungan emosi. Mereka akrab benar dengan lagu-lagu Maliq, seperti ”Terdiam”, ”Dia”, ”The One”, ”Heaven”, dan ”Penasaran”. Pada lagu ”Penasaran”, misalnya, audiens ikut koor dari awal hingga akhir lagu.
Maliq tampil dengan formasi Angga dan Indah pada vokal, Widi (drum), Amar (terompet), Ifa (
Selain Maliq D’essentials, Soulnation juga menampilkan sejumlah artis lokal, seperti Ras Muhamad dan Shaggy Dog. Juga penampil Nelly dari Amerika Serikat dan Sophie Ellis-Bextor dari Inggris.
Neo soul merupakan subgenre soul dengan unsur utama soul dan R&B kontemporer. Ia juga mendapat pengaruh rasa dari elemen hip hop, funk, dan jazz. Musik ini berkembang di Amerika Serikat dan Inggris pada akhir tahun 1980 sampai era awal 1990-an dengan eksponen, seperti penyanyi Erykah Badu (38) dan Maxwell (38). Keduanya penyanyi keturunan Afro-Amerika.
”Kami memang menyukai dan dipengaruhi
Angga mengakui, awak Maliq kemudian juga menyerap pengaruh