Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ananda Sukarlan Bergurau

Kompas.com - 02/10/2011, 03:21 WIB

SALOMO SIMANUNGKALIT

Ada yang konstan dalam saban pergelaran Ananda Sukarlan di Tanah Air. Pianis ini secara verbal menjelaskan sendiri ihwal karya demi karya yang segera dibawakannya di atas panggung itu juga. Pada keterangan yang lazim dilafazkannya dalam tempo vivace, pianis sekaligus komponis yang kini bermukim di Spanyol itu kaprah menyelipkan gurauan-gurauan.

”Mungkin karena si ibu sudah pacaran dengan ratusan, maksud saya puluhan, laki-laki,” katanya bergurau sebelum Opera Saku Laki-laki Sejati mulai dimainkan di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis (29/9), sebagai pertunjukan premier.

Opera saku karya Ananda Sukarlan ini didasarkan pada cerpen Putu Wijaya (2004) yang berisi dialog seorang ibu yang sudah janda dengan anak gadisnya mengenai apa dan siapa laki-laki sejati itu. Dialog itu kuyup dengan jawaban-jawaban mengejutkan yang, karena keluar secara spontan, terdengar jenaka.

”Katakan cepat Ibu di mana aku bisa menjumpai laki-laki itu.”

”...kamu menanyakan sesuatu yang sudah tidak mungkin, sayang.”

”Apa? Tidak mungkin?”

”Ya.”

”Kenapa?”

”Karena laki-laki sejati seperti itu sudah tidak ada lagi di atas dunia.”

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com