Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2011, 19:21 WIB
EditorAti Kamil

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 20 Oktober 2011 dini hari, pemusik kawakan Yockie Suryo Prayogo (52), melalui wall akun pribadi Facebook-nya, membeberkan kepada publik konflik panjangnya dengan God Bless, band legendaris yang pernah dihuninya pada 1988-2003. Apakah yang menyebabkan Yockie tiba-tiba melancarkan aksinya itu? Silakan simak hasil wawancara yang dilakukan oleh Kompas.com terhadap Yockie di kediamannya di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, 20 Oktober 2011 malam. Tulisan yang kami publikasi ini merupakan bagian ketiga atau terakhir dari hasil wawancara itu.

Bagaimana dengan pengakuan Anda bahwa Anda ditodong senjata genggam pada 2003, sebelum akhirnya Anda meninggalkan God Bless pada tahun yang sama?

Ada sesuatu yang ditutup-tutupi, ada sesuatu yang tidak ingin muncul di permukaan, kok. Dalam bahasa-bahasa masyarakat saat ini, istilahnya, ada kebohongan publik, yang tidak mau ketahuan. Padahal, buka saja semuanya.

Saya pun tidak malu ketika orang tahu saya berkelakuan (mengonsumsi) narkoba tahun 1970-an. Ketika orang tahu saya mencuri cincin (almarhum) Harry Roesli untuk beli narkoba, saya enggak malu. Itu bagian dari masa lalu. Jadi, jangan ditutup-tutupi.

Semua bilang, Yockie keras kepala, Yockie enggak bisa diatur. Semua alasan dicari untuk memojokkan saya. Padahal, semua orang tahu kalau sebenarnya ada yang ditutupi. Padahal, kasusnya narkoba. Tapi, semua orang membela, ditutupi dengan bilang, "Dia merokok saja tidak." Tapi, begitu ketahuan, dia ditangkap polisi (27 November 2007 di Jakarta), baru deh semuanya diam.

Saya sama sekali tidak menegur dia soal memakai narkoba. Saya sendiri tahu dia memakai narkoba dari (gitaris God Bless) Ian Antono karena, seperti yang saya katakan, saya tidak bergaul dengan mereka di luar studio. Saya datang-pergi saja.

Jadi, ceritanya, ketika rekaman pada 2003 itu sudah mau selesai, ketika sudah 75 persen, yang namanya penyanyi ini tidak pernah datang ke studio. Akhirnya, yang resah ini tidak hanya saya sendirian, tetapi semua. Saya resah karena studio ini milik saya, cost itu besar karena ini studio analog.

Bayangin aja, Ian Antono jauh-jauh dari Cibubur ke BSD (Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten) hanya nongkrong seharian saja sama saya di studio. Kami berdua ya kesal. Ian marah-marah.

Akhirnya, dia meminta saya ngomong. Dia bilang, "Yock lo omongin deh si Iyek (Achmad Albar, vokalis God Bless)." Terus, saya bilang, "Ya sudah deh, kita rapatin."

Akan tetapi sebelum itu, pertanyaan Ian saya balikin ke dia. Saya bilang "Kenapa enggak lo aja yang ngomongin dia? Bukannya lo yang dekat sama dia?" Terus, Ian jawab, "Gue capek ngomong sama Achmad Albar, Yock. Karena itu Gong 2000 saya bubarin karena saya sudah enggak bisa lagi ngomongin dia."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+