Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengancam Shinta Bachir Jenderal Bintang Tiga

Kompas.com - 20/01/2012, 16:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Shinta Bachir akan segera melaporkan oknum peneror melalui telepon dan pesan singkat terhadap dirinya dan keluarga ke pihak kepolisian. Namun, identitas peneror itu hingga kini masih dirahasiakan.

Kuasa hukum Shinta, Achmad Rivai, mengungkapkan masih merahasiakan identitas peneror itu sampai Shinta membuat laporan polisi terkait kasus ini pekan depan di Bareskrim Mabes Polri. Tetapi, Rivai meyakini bahwa oknum itu sudah tidak lagi ada di Polda Metro Jaya.

"Jangan sekarang dibukanya. Saya janji minggu depan kalau sudah dibuat laporan resminya akan saya buka. Yang kelas, dia sudah tidak ada lagi di Polda Metro Jaya," ungkap Rivai, Jumat (20/1/2012), saat dijumpai di kantornya di Mayapada Tower, Jakarta.

Ia melanjutkan, oknum peneror itu adalah mantan Kapolda Metro Jaya, meski masih enggan menyebutkan masa jabatan purnawirawan polisi itu. "Dia mantan Kapolda Metro dan terakhir jenderal bintang tiga," paparnya.

Shinta, diakui Rivai, sangat takut akan ancaman yang disampaikan peneror itu. Pasalnya, ancaman itu didapat Shinta melalui pesan singkat dan telepon yang berisi bahwa dia dan keluarganya akan dibunuh.

"Apalagi dia jenderal dan punya pengaruh. Jeas ancaman ini bukan main-main. Kami akan segera laporkan perbuatan ini ke polisi. Sepertinya Selasa atau Rabu depan," imbuh Rivai.

Rivai menjelaskan, pihaknya juga memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke Mabes Polri daripada ke Polda Metro Jaya. Rivai mengkhawatirkan jika laporan di Polda Metro, akan ada konflik kepentingan yang membuat penyidik tidak bisa objektif. Pasalnya, pejabat-pejabat Polda Metro saat ini adalah junior atau mantan anak buah sang peneror dahulu kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com