Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fred Deakin: Animasi Bukan Cuma Kartun

Kompas.com - 04/02/2012, 18:46 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Jika ada yang menganggap bahwa animasi adalah kartun, hal tersebut bukan pernyataan yang tepat. Tapi animasi adalah sebuah industri yang lebih besar lagi dari hanya sebuah kartun. Penggiat budaya pop (pop culture) Fred Deakin menganggap bahwa selama lima tahun terakhir terjadi evolusi dunia animasi, khususnya di Inggris. Animasi sudah tidak dianggap sebagai hiburan untuk anak-anak namun justru industri yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

"Animasi itu tidak hanya kartun saja, tapi lebih besar lagi. Animasi justru lebih ekspresif," kata Fred di sela acara HelloFest di Jakarta, Sabtu (4/2/2012). Dunia animasi, kata Fred, tidak melulu dituangkan dalam sebuah film, terutama khusus anak-anak. Namun animasi bisa digunakan untuk segala industri.

Menurut Fred yang juga menjadi desain grafis, ilustrator dan penggiat animasi ini, ada tiga macam pekerjaan di bidang animasi yang bisa dikerjakan. Pertama, Animasi yang didapatkan dari agency. Di sini pembuat animasi sebagai seniman yang mendapat pesanan dari agency. Biasanya agency ini berasal dari korporasi atau sebuah lembaga. Saat ini lembaga pemerintah pun sudah berminat membuat iklan layanan masyarakat berupa animasi. Jika dengan agency, maka pendapatan yang diterima pun harus berbagi dengan pihak agency.

Kedua, sebagai klien. Di sini, pembuat animasi bertindak sebagai partner dengan sebuah klien baik berupa korporasi atau lembaga. Bedanya, pelaku akan langsung berkoordinasi dengan lembaga tersebut tanpa perantara. Pembuatan animasi pun bisa lebih enak karena disesuaikan dengan klien secara langsung.

Ketiga, berdiri sendiri. Di sini, pembuat animasi menjadi seniman sendiri, membuat animasi sendiri, menikmati sendiri dan harus melakukan promosi sendiri, jika animasi itu ingin dijual ke pihak lain. Di luar dari ketiga bidang tersebut, saat ini industri pertelevisian juga semakin marak. Kata Fred, iklan-iklan di televisi saat ini juga sudah memasukkan unsur animasi agar iklan yang ditayangkan lebih bervariasi dan menyentuh semua kalangan.

"Khusus untuk iklan televisi, animasi yang dibuat cenderung sederhana, tapi lebih harus memiliki cerita," kata Fred yang juga menjadi anggota band electronica Lemon Jelly.

Presiden Direktur Hello Motion Wahyu Aditya membenarkan pernyataan Fred bahwa yang menganggap animasi adalah kartun itu tidak sepenuhnya benar. "Animasi itu bukan kartun. Tapi kalau kartun pasti animasi," tambahnya.

Dunia animasi cenderung lebih kompleks mulai dari stock animation, 2D, 3D, motion graphics, dan lain-lain. Industri animasi juga lebih masuk dan diterima di dunia industri lainnya karena lebih bersifat universal.

Di Indonesia, dunia animasi ada dua yaitu yang berkaitan dengan jasa dan membuat konten sendiri. Di bidang jasa, sebagai animator hanya menjadi tukang jahitnya saja. Sementara untuk bisa membuat konten sendiri, ternyata animator Indonesia juga belum banyak yang melakukan.

"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua. Seharusnya pekerjaan animator ini bisa mendapatkan pendapatan pasif, bukan dibeli putus," kata Wahyu Aditya.

Ia mencontohkan film Pokemon yang ada di Jepang mampu menciptakan pendapatan pasif bagi penciptanya dan kreatornya hingga sebesar Rp 120 triliun per tahun. Untuk bisa mencapai hal tersebut, semua lembaga harus bersatu untuk menciptakan agar ekonomi kreatif bisa lebih dihargai.

"Selain itu, akses informasi terhadap dunia animasi baik akses ke animator atau lembaga yang membutuhkan jasa pembuatan animasi juga dipermudah," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com