Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bikin Sopir Kopaja Ini Terkecoh

Kompas.com - 04/04/2012, 17:33 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penampilan bersahaja Joko Widodo kerap bisa memperdaya banyak orang yang belum mengenalnya. Tak terkecuali bagi Parnihotan Panjaitan (46), pengemudi bus Kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan. Kopaja inilah yang ditumpangi Jokowi-Ahok saat mereka mendaftar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur di Kantor KPU DKI Jakarta.

Ditemui di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (4/4/2012), pria asal Porsea, Sumatera Utara, ini menuturkan, dia sempat keliru mengidentifikasi calon gubernur yang akan diantar. Sopir Kopaja bernomor polisi B 7216 DL itu sempat mengira anggota DPR RI Effendi Simbolon dan Boy Sadikin yang menjadi calon gubernur yang diusung PDI-P.

"Kalau ngomong penampilan, Jokowi kalah keren dari Pak Effendi (Simbolon). Yah, wajar kalau orang pikirnya Pak Effendi calon gubernurnya," kata Parni beralasan.

Effendi dan Boy Sadikin memang tampil dengan dandanan yang lebih meyakinkan dibandingkan Jokowi yang hanya berkemeja kotak-kotak. Dengan postur tubuh tinggi dan terlihat kurus, Jokowi memang jauh dari kesan pejabat atau orang penting.

Parni mengungkapkan, jika tidak ada sambutan meriah para kader PDI-P dan Gerindra saat hendak diberangkatkan dari kantor DPD PDI-P, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (19/3/2012), dia dan kondekturnya tidak akan mengenal Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Enggak nyangka, Mas. Aku tahunya karena dia disambut meriah sama orang-orang di situ (kantor DPD PDI-P)," kata pria yang telah menjadi sopir angkutan umum sejak 1990 itu.

Di tengah perjalanan, Effendi mengambil posisi duduk di samping Parni. Jokowi menempati bangku di belakang Effendi. Sementara itu, Ahok yang sebelumnya berada di deretan belakang kemudian dipanggil Effendi untuk duduk di belakang bangku sopir.

Di dalam bus juga sudah ada Boy Sadikin dan Ribka Tjiptaning, dua anggota Fraksi PDI-P lainnya. Ada sejumput harapan dari Parnihotan—dalam bahasa Batak artinya selalu diingat. Dia berharap, bila terpilih sebagai gubernur, Jokowi akan mengingat dirinya dan memperhatikan nasib para sopir angkutan umum lainnya. Harapan Parni bisa jadi merupakan harapan masyarakat sederhana lainnya di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com