Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musisi Dukung Perjuangan Pak Raden

Kompas.com - 14/04/2012, 22:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Bondan & Fade 2 Black dan juga Charlie ST 12 mendukung perjuangan Pak Raden memperoleh kembali hak cipta atas karyanya Si Unyil.

Dukungan tersebut diungkapkan dengan meramaikan acara Pak Raden Ngamen yang digelar di rumah pencipta si Unyil tersebut, di Jalan Petamburan III No. 27 Petamburan Slipi, Jakarta.

Bondan bersama dengan personilnya menyanyikan lagu hit mereka "Ya Sudahlah" di hadapan Pak Raden dengan iringan gitar.

"Apa pun yang terjadi, ku ’kan slalu ada untukmu. Janganlah Kau Bersedih, coz everything’s gonna be Okay" nyanyi Bondan yang juga pernah menjadi artis cilik pada era 90-an.

Bagi Bondan, ini merupakan salah satu dukungannya kepada tokoh yang sangat dikenal oleh anak-anak era 80-an dan 90-an tersebut.

Selain Bondan dan Fade 2 Black, tampak pula artis kecil Amel Carla yang bercanda dengan Pak Raden. "Pak Raden baik hati sama anak-anak," katanya.

Hal itu pun langsung disahut oleh Pak Raden. "Pak Raden itu pemarah dan pelit," kata Pak Raden yang langsung disambut tawa masyarakat sekitar, penggemar Pak Raden, dan wartawan yang memenuhi teras rumah Pak Raden.

Dalam acara tersebut, tampak pula Charlie ST 12 yang ikut menyanyikan lagu untuk Pak Raden.

Drs. Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden yang akan berusia 80 tahun pada bulan November nanti, tak kalah percaya diri untuk menyanyi.

Dengan moto menyanyilah saat memulai hari, Pak Raden menyanyikan tiga lagu. Lagu zaman penjajahan Jepang yang juga sangat dikenal dalam film si Unyil, ’Sol Do Iwak Kebo’ dinyanyikannya dengan iringan gitar. Menyusul kemudian lagu ’Suwe Ora Jamu’ dan juga Pinokio.

Suyadi dalam acara tersebut mengenakan aksesoris lengkap Pak Raden, yaitu menggunakan beskap (pakaian tradisional Jawa) warna gelap, blangkon dikenakan di kepala, alis tebal ke atas, kumis tebal, dan tongkat.

Acara ngamen ini untuk memperjuangkan hidupnya dan hak cipta si Unyil. Pak Raden sebagai pencipta mengaku hingga saat ini tidak mendapatkan royalti yang pantas dari Perum Produksi Film Negara. "Jangankan memperoleh imbalan, dihiraukan saja tidak," kata Pak Raden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau