Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhiasan Perak Lebih "Stylish"

Kompas.com - 03/05/2012, 11:06 WIB

KOMPAS.com - Perhiasan emas masih menjadi primadona dibanding perak atau batu-batuan. Meski begitu perhiasan perak semakin percaya diri menandingi emas. Penggemar perhiasan pun mulai mengoleksi ragam perhiasan dari perak, yang semakin variatif dan inovatif terutama dari segi desain.

Anda bisa menjumpai berbagai jenis perhiasan sesuai tren terkini di ajang pameran perhiasan internasional berlangsung di Balai Kartini Jakarta, 3-6 Mei 2012. Selain mengoleksi, Anda pun bisa berinvestasi perhiasan emas juga logam mulia. Kalau Anda suka perhiasan perak, perusahaan perhiasan perak dari Indonesia F.Xaverius Silver dengan Roy Andinata sebagai silver designer, turut berpartisipasi dalam pameran ini.

Menurut Roy, semakin banyak pecinta perhiasan menyukai perhiasan perak yang cenderung berukuran besar, kaya warna, dan menonjol. Desain perhiasan perak inilah yang menjadi tren sepanjang 2012.

Selain itu, pengusaha perhiasan perak yang memenuhi kebutuhan pelanggannya hingga ke Amerika Serikat dan Eropa ini, padu padan jenis perhiasan juga semakin digemari belakangan ini.

"Padu padan perak dengan warna emas, juga batu alam semakin digemari. Corak batik untuk style di perak dipadukan dengan batu druzy juga menjadi tren terkini," tuturnya seusai jumpa pers Jakarta International Jewellery Fair 2012, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Populernya perhiasan perak juga membuat produsen perhiasan emas melirik peluang ini. Ditambah lagi, harga emas dunia yang mulai menurun. Perhiasan perak menjadi pilihan yang tak kalahnya cantiknya dengan emas.

Catur Limas, Chief Marketing PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) mengakui, pasar emas di Amerika Serikat sebagai negara eksportir terbesar produk perhiasan emas UBS, mulai menurun. "Dua tahun terakhir penggemar perhiasan beralih ke perak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com