Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Bisnis Perhiasan

Kompas.com - 03/05/2012, 13:04 WIB

KOMPAS.com - Perhiasan yang Anda beli di Amerika Serikat atau Eropa juga negara-negara Timur Tengah boleh jadi berasal dari Indonesia. Berbagai negara di dunia mengimpor perhiasan dari Indonesia, terutama emas, perak dan kini perhiasan batu-batuan juga mulai menandingi popularitas emas dan perak.

Selain kaya dengan sumber bahan baku perhiasan, terutama batu-batuan, daerah penghasil perhiasan di Indonesia juga terus berkembang. Perajin perhiasan dari Bali, Pacitan, Kendari, Yogyakarta, hingga Kalimantan menjadi sumber daya yang membuat industri perhiasan Indonesia semakin bersinar. Pengusaha perhiasan dari usaha skala kecil, menengah hingga besar juga terus berinovasi merancang perhiasan dan aksesori yang digemari pasar.

Bisnis perhiasan bisa jadi menggiurkan terutama bagi Anda yang berencana mengembangkan usaha di bidang ini. Meski begitu, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dipertimbangkan.

Gati Wibawaningsih, Direktur Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian, mengatakan industri perhiasan dapat menciptakan wirausaha tangguh, membuka lapangan kerja, sekaligus juga mengangkat potensi Indonesia. Meski masih tertinggal dari Thailand dan Hong Kong, perhiasan di Indonesia terutama dari bahan bakunya masih lebih maju dari Malaysia atau Singapura.

Keterkaitan erat antara perhiasan dan fashion, juga membuat industri ini terus berkembang termasuk dari segi desain. Namun, Gati mengatakan, desain perhiasan dan desainer juga perajin inilah yang menjadi tantangannya.

"Tenaga desain perhiasan tidak banyak. Nantinya perlu ada lomba rancang desain perhiasan untuk memotivasi perajin. Kementrian juga akan mengadakan pelatihan tenaga desainer perhiasan pada 2013 nanti," ungkapnya di sela jumpa pers Jakarta International Jewellery Fair 2012 di Balai Kartini Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain persoalan desain dan perajin, industri perhiasan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan lain. Di antaranya belum adanya lembaga sertifikasi mutu, persoalan fiskal yang membebani daya saing produk, dan teknologi.

Meski banyak tantangan, bisnis perhiasan dengan bahan baku asli Indonesia punya potensi besar. Walau perhiasan Indonesia di pasar internasional masih harus bersaing ketat, dengan nilai ekspor yang masih perlu ditingkatkan, nyatanya perhiasan dari Indonesia digemari pengguna dan kolektor dalam juga luar negeri.

Tak hanya penggemar perhiasan dari Indonesia yang menyukai aneka perhiasan dari sentra perak di Celuk, Gianyar Bali atau perhiasan batu-batuan yang indah dari Kalimantan dan berbagai daerah lainnya. Penggemar perhiasan emas, perak, mutiara, juga batu alam dari sejumlah negara, seperti Amerika, Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Swedia, Australia, Jepang, Hong Kong, Dubai dan negara Timur Tengah juga menanti koleksi dan inovasi perhiasan dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com