Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijaksanaan Tonggak Kejujuran

Kompas.com - 05/05/2012, 23:13 WIB

OLEH JOTIDHAMMO MAHATHERA

Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa saat purnamasidi di bulan Waisak. Tiga peristiwa itu adalah kelahiran Pangeran Sidharta Gautama tahun 623 SM di Taman Lumbini, India utara; pencerahan kebuddhaan pertapa Sidharta Gautama pada 588 SM di Bodhgaya; dan mangkatnya Buddha Gautama tahun 543 SM di Kusinara.

Waisak akan berarti apabila hikmah Waisak digunakan dalam kehidupan dewasa ini. Kejujuran merupakan sikap moral bagi tingkah laku, tutur kata, dan pemikiran untuk menyelesaikan berbagai masalah. Kejujuran adalah dasar setiap upaya menjadi pribadi yang kuat secara moral. Tanpa kejujuran, manusia tidak dapat berani menjadi diri sendiri.

Tidak jujur berarti tidak seia-sekata, atau belum sanggup mengambil sikap lurus. Padahal, sikap inilah yang menjadikan kita melakukan apa pun dengan tulus, disertai kesungguhan dari lubuk hati paling dalam.

Kejujuran bagi kehidupan masyarakat akan menumbuhkan sikap saling percaya yang sangat diperlukan bagi relasi sosial. Kepercayaan akan membantu kehidupan sosial tumbuh dalam bingkai persatuan-kesatuan, saling tolong untuk meraih cita-cita keadilan sosial dan kebahagiaan sosial.

Dasar pijakan

Kejujuran merupakan dasar pijakan bagi suatu kebenaran yang sungguh-sungguh, bukan rekayasa rasionalisasi. Sering kali pembenaran suatu hal akan mengaburkan kenyataan sesungguhnya. Padahal, kebenaran nyata sangat penting bagi upaya menyelesaikan masalah hidup.

Kalau kelebihan dan kekurangan hidup dapat diketahui jelas, seseorang akan memiliki kemampuan melihat diri sesuai kenyataannya, dan pilihan tindakan tepat yang akan dilakukan. Apabila kejujuran dipadukan dengan sikap malu berbuat buruk dan tahu akibat perbuatan buruk bagi diri sendiri maupun orang lain, hal itu akan merupakan dasar pijakan bagi kemandirian moral dan keberanian moral.

Tekad mengikuti pandangan benar sesuai ajaran Buddha adalah keberanian moral, yang membutuhkan sikap rela berkorban demi mempertahankan kebenaran. Pengorbanan itu tidak sia-sia karena mempertahankan kebenaran berarti menumbuhkan kemajuan dan kejayaan hidup.

Bagaimana kejujuran dapat ditegakkan? Pandangan benar dan pikiran benar adalah dasar bagi timbulnya kejujuran. Pandangan atau pengertian benar berupa pemahaman terhadap hukum kebenaran yang berlaku dalam kehidupan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com