Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komedi Vampir Salah Zaman

Kompas.com - 20/05/2012, 02:09 WIB

Sutradara Tim Burton meramu horor, komedi, dan satire menjadi hiburan menarik dalam Dark Shadows. Vampir yang hidup pada abad ke-18 datang lagi pada era 1970-an ketika bintang rock Alice Cooper berjaya di pentas musik rock. Itu mengapa di film ini Cooper yang suka berdandan ala gotik muncul sepintas menyanyikan lagu ”No More Mr Nice Guy”.

Kekocakan ditampilkan Dark Shadows lewat kegagapan vampir merespons budaya pop era 1970-an. Vampir yang hidup di era klasik dengan Mozart dan Beethoven itu datang kembali di tengah era rock. Era yang gegap oleh lagu-lagu seperti ”Highway Star” dari Deep Purple, ”Night in White Satin” milik The Moody Blues, ”Crocodile Rock”-nya Elton John, sampai ”Paranoid” -nya Black Sabbath. Itulah lagu-lagu yang menjadi soundtrack film ini.

Film ini dibuka dengan narasi yang mengantar penonton memahami kutukan keluarga Collins. Narasi dipadu dengan visualisasi indah, bukan hanya lanskap, tetapi juga wajah Johnny Depp sebagai pemeran Barnabas Collins yang dipoles muda, mulus, dan segar di awal cerita.

Berlatar abad ke-18, keluarga Collins datang dari Inggris ke tanah Amerika, membangun kota pelabuhan ikan, Collinsport. Barnabas muda jatuh hati pada Josette (Bella Heathcote) dan menampik cinta Angelique (Eva Green). Dibakar dendam, Angelique menggunakan sihir untuk membunuh Josette. Ia juga mengutuk Barnabas menjadi vampir dan menguburnya.

Setelah segmen pembuka yang mencekam, irama riang The Carpenters mengantar penonton menikmati kesegaran pemandangan Collinsport pada tahun 1972, dua abad kemudian. Dari sini cerita bergulir. Barnabas ”hidup” kembali. Ia kembali ke Collinswood, rumah megah keluarga Collins. Elizabeth Collins (Michelle Pfeiffer) dan adiknya Roger (Jonny Lee Miller) mewarisi istana itu.

Gelap-komikal

Pada beberapa bagian, cerita terasa dipaksakan berpanjang-panjang. Namun, kelemahan plot ini tertolong oleh dialog yang cukup kuat, terutama pada sosok Barnabas yang masih berbahasa dan berlogat aristokrat London abad ke-18 di tengah populasi masyarakat Amerika tahun 1970-an. Salah satunya, ketika berbincang soal perasaan damai dengan kelompok anak muda antiperang yang akan dimangsanya. Sebagai vampir, Barnabas memang membunuh karena haus darah. Tetapi, ia juga sosok konservatif yang berhati lembut, terutama pada keluarganya.

Di balik komedi, film ini menyisipkan banyak ”pesan” serius, antara lain tentang konflik keluarga serta relasi dendam-cinta Barnabas dan Angelique—penyihir yang tetap muda selama dua abad.

Karakter Barnabas—lengkap dengan gaya bicara dan bahasa tubuhnya—seolah dibuat khusus untuk Depp. Padahal, Dark Shadows adalah daur ulang serial TV berjudul sama yang diproduksi pada 1966 dan 1991. Cara Depp menghadirkan Barnabas mengingatkan pada beberapa karakter bersosok gelap dan komikal yang pernah diperankannya sebelum ini—terutama dalam film-film arahan Burton.

Meski terasa pas, penampilan Depp terkesan tanpa kejutan. Tak lebih dan tak kurang dari dari bayangan tipikal Depp bila jadi vampir.

(DAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com