Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pure Saturday Mengajak Yockie Suryoprayogo

Kompas.com - 20/05/2012, 02:10 WIB

Pure Saturday, band asal Bandung yang sudah berusia 15 tahun itu, menggandeng musisi senior Yockie Suryoprayogo dalam ”The Grey Concert” di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/5). Sekitar 400 penonton menjadi saksi mata dan telinga kolaborasi seniman dari dua generasi berbeda tersebut. Konser ini juga menandai peluncuran album keempat grup Pure Saturday.

Pada sesi pertama, Adhitya ”Adhi” Ardinugraha (gitar), Ade Purnama (bas), Satria ”Iyo” Nurbambang (vokal, gitar), Yudhistira ”Udhi” Ardinugraha (drum), dan Arief Hamdani (gitar, vokal) menggeber sepuluh komposisi dalam album baru mereka Grey. Sementara sesi berikutnya berupa parade keperkasaan tembang-tembang lama mereka.

Konser dimulai dengan lagu ”Intro-Centenial Waves.” Iyo kemudian muncul dengan menenteng pedang dengan baju ketat hitam berpelindung bahu, persis ksatria berangkat perang. Latar panggung yang dikerjakan M Akbar dari Bandung menampilkan penunggang kuda. Lagu ”Horseman” pun berkumandang dan muncullah Yockie di sisi kanan panggung dikepung perangkat keyboard-nya.

Yockie yang pernah menggawangi God Bless dan Kantata Takwa ini membuat musik pop Pure Saturday terasa lebih megah dan bertenaga. Tentu konsekuensinya, ada penggemar yang menganggap lagu-lagu mereka jadi lebih berat dan sulit dinyanyikan bareng-bareng.

Bergerak

Tapi, memang corak musik seperti inilah yang mereka persiapkan sejak 2007, kala melepas album kumpulan lagu terbaik dalam Time for A Change, Time to Move On. Sejak itu, materi untuk album Grey mereka kumpulkan dan dirangkai menjadi jalinan cerita bertema perjalanan hidup seseorang dalam satu hari. Band ini telah memutuskan untuk beranjak dan bergerak menuju bentuk baru seperti sekarang ini.

Penonton, yang kebanyakan berusia 30-an tahun, berusaha menyimak hal baru dari Pure Saturday. Band yang album pertamanya muncul pada tahun 1996 ini rupanya sadar betul materi album baru ini bisa membingungkan pendengar lama mereka.

”Kalau mengharapkan album yang sama dari sebelumnya, salah dong mereka suka Pure Saturday,” kata Udhi yang tertulis dalam buklet konser itu.

Tapi, masih ada beberapa lagu yang bisa jadi jembatan antara indie pop/rock yang sebelumnya mereka usung dan art rock kini. Misalnya dalam lagu ”Lighthouse”. Sebagian penonton ikut bernyanyi saat lagu ini dibawakan. Corak baru Pure Saturday juga dirasa nyaman oleh Iyo, yang masuk tahun 2005 menggantikan Muhammad Suar Nasution, pendiri band. Dalam album ketiga itu, Iyo mengaku masih gamang mengeluarkan karakternya.

”Sebenarnya vokal gua sejak masih di band The Jonis sama saja sampai sekarang. Cuma di album Grey ini gua bernyanyi enggak pakai mikir lagi, gua sesuaikan sama inti rasa gua,” ujar Iyo.

Lagu beken seperti ”Elora”, ”Spoken”, dan ”Desire” mereka bawakan. Pada lagu mereka yang terkenal, ”Kosong”, Iyo dibantu Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca, juga Rektivianto Yoewono dari band The S.I.G.I.T dalam lagu ”Enough”. Namun, kolaborasi itu tak banyak memberi warna baru. Yockie tampil menyanyi pada lagu ”Citra Hitam” gubahannya, yang dulu dilantunkan Chrisye.

Tanpa mengajak Yockie pada konser-konser berikutnya pun, Pure Saturday seolah harus menjaga kecintaan penggemar dengan corak baru yang mereka usung. Bersiaplah....

(HERLAMBANG JALUARDI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com