Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irfan: Jadi Dirut PT Inti, Gaji Merosot 50 Persen

Kompas.com - 30/07/2012, 15:40 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero Irfan Setiaputra resmi mengundurkan diri. Alasannya sederhana, mundur karena digaji kecil.

"Saya ingin membereskan kondisi keuangan saya yang sudah menipis. Soalnya gaji saya di PT Inti turun di atas 50 persen dibanding gaji sebelum masuk perusahaan BUMN," kata Irfan selepas konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (30/7/2012).

Sekadar catatan, sejak 2002-2007, Irfan pernah menjabat sebagai Managing Director PT Cisco Systems Indonesia. Di Cisco, Irfan berhasil meningkatkan bisnis Cisco Indonesia dari 25 juta dollar AS menjadi 125 juta dollar AS.

Posisi Managing Director Cisco Indonesia dipegangnya selama 7 tahun (2002-2009) sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PT Inti sebagai Direktur Utama. "Sebagai BUMN kecil, gaji dan tantiemnya tidak besar. Tapi saya tidak pernah keberatan dengan gaji. Namun kalau tabungan saya menipis, boleh dong saya cari yang lebih baik lagi," jelasnya.

Sebenarnya, kondisi tersebut juga telah dibicarakan dengan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil. Pada jaman tersebut, Sofyan lah yang merekrut Irfan untuk membenahi PT Inti Persero. "Jadi saya anggap bekerja di BUMN itu menarik. BUMN itu ibarat center of excellent. Sehingga diharapkan bisa jadi pemasok CEO ke perusahaan-perusahaan lain," jelasnya.

Kendati mengundurkan diri, Irfan pun mengaku siap untuk mengabdi kembali ke anak perusahaan BUMN lainnya. "Asal dengan syarat kondisi keuangan saya sudah membaik. Saya pasti mau membantu BUMN lagi," katanya polos.

Mundur dari PT Inti, Irfan langsung dikontrak menjadi CEO sebuah perusahaan pertambangan. Kebetulan, perusahaan ini akan segera melepas saham ke lantai bursa. "Saya efektif jadi CEO sebuah perusahaan tambang mulai minggu depan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com