Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armada Dituduh Jiplak Lagu Band Lain

Kompas.com - 08/08/2012, 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Band Armada tengah dilanda isu menjiplak lagu. Sebuah band asal Palembang mengklaim, ada beberapa lagu Armada yang mirip sekali dengan lagu-lagu karya mereka.

Merasa tak pernah mencuri lagu ciptaan orang lain, Rizal "Armada" menduga ada yang mau mendompleng ketenaran bandnya. "Ada yang nuntut lagu 'Pemilik hati', 'Buka Hatimu', ini itu. Logikanya, begini buat saya, yang nuntut anak Palembang, kita satu kota, mereka merasa pernah nge-band bareng. Bisa dibilang, ada unsur pertemanan. Tiba-tiba, keluar di media, kaget lah. Katanya teman, kok tiba-tiba seperti ini? Kita enggak ngerti tujuannya seperti apa," keluh Rizal di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (8/8/2012).

Rizal mengatakan bahwa ia dan bandnya tidak peduli disebut sebagai band plagiat, karena semua lagu Armada dicipta dari hati, bukan dengan menjiplak lagu karya orang lain. "Buat saya, dicap sebagai plagiat, monggo, terserah. Saya berkarya dari dalam hati. Ada yang bilang plagiat, terserah mereka. Yang akan saya buktikan bukan berkoar-koar saya bukan plagiat, tapi lebih ke bikin lagu lagi, manggung lebih bagus lagi. Kalau memang bukan saya, kenapa saya harus berusaha keras buktikan kalau itu bukan saya?" tekannya.

Rizal mengaku tidak tahu motif di belakang klaim band dari Palembang itu. Armada, menurutnya, tidak perlu mengklarifikasi apa pun, karena masyarakat sudah tahu bahwa dua lagu mereka, "Pemilik Hati" dan "Buka Hatimu", merupakan milik Armada.

"Enggak perlu, apa yang perlu diklarifikasi? Saya anggap diri saya sebagai orangtua, pemilik hati anak saya. Saya yang lahirin, besarin, kasih susu, segala macam. Tiba-tiba tetangga bilang ke orang-orang bahwa itu anak dia. Akte kelahiran saya pegang. Dokter yang bantu lahirin ada. Itu contoh. Tiba-tiba bilang hak lagu dia," katanya.

Armada merasa tidak perlu menuntut balik band dari Palembang itu. Kasus tersebut menurutnya hanya cobaan dalam bulan Ramadhan. "Kita diuji kesabarannya, mentalnya, meskipun difitnah. Katanya kan, hamba Allah yang diftnah itu sebenarnya ujian. Kalau bisa ngelewati, derajatnya dinaikin. Semoga kami bisa melewati fitnah ini, derajatnya dinaikkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com