Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piyu "PADI" Pernah Tidur di Toilet Kereta

Kompas.com - 16/08/2012, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Piyu "PADI" sangat senang bisa menyaksikan gegap gempita tradisi mudik yang cuma ada di Indonesia. Ia bisa merasakan bagaimana sensasi berdesak-desakan membeli tiket kereta. Mereka melakukannya supaya bisa pulang ke kampung halaman dan bertemu keluarga, kerabat, dan kenalan.

Meskipun tidak merayakan Idul Fitri, pria kelahiran Surabaya, 15 Juli 1973, itu pernah mudik dan merasakan sensasi tersebut. Ia turut berdesakan membeli tiket kereta ekonomi dari Jakarta menuju Surabaya. Saat itu, kariernya belum menanjak bersama PADI, band yang membesarkannya di blantika musik Indonesia.

Dulu, ia rela berdesakan untuk mendapatkan tiket supaya bisa pulang kampung. Kesulitan yang dihadapinya tidak sampai di situ saja. Di atas kereta, ia pun tak kebagian tempat. Ia bahkan sampai tidur di sambungan gerbong kereta. Ia juga pernah tidur di toilet kereta.

"Saya sudah pernah mudik naik kereta, dari kendaraan yang enggak enak sampai enak. Jadi, dulu saya pernah naik kereta, tidurnya di sambungan gerbong, dialasi koran, dilewati banyak orang. Di WC juga pernah," kenangnya lalu tertawa, dalam wawancara di kantor dan studio label musiknya, E-motion, Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Karena pengalaman itu, ia pun berangan-angan untuk membuat acara mudik bareng ke Surabaya. Ia ingin para pemudik pulang ke kampung halaman dengan transportasi aman dan nyaman. Angan-angannya itu kini sudah terwujud. Pada Rabu malam ia memberangkatkan secara gratis para pemudik dari Jakarta ke Surabaya dari kantor label rekamannya. Temanya, Mulih Suroboyo Bareng Cak Piyu.

"Itulah yang aku rasakan. Makanya aku ingin membuat (acara mudik bareng) ini yang layak lah," tandasnya. (Willem Jonata/Anita K Wardhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com