Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejar Rihanna hingga Menggila

Kompas.com - 25/11/2012, 03:31 WIB

 Sarie Febriane

Melanglang buana dengan pesawat khusus dalam sepekan, bersama penyanyi kondang Rihanna, terdengar fantastis. Namun, bagaimana jika fantasi yang dibayangkan tak seindah kenyataan? Boleh jadi kegilaan akan terjadi, dan yang tak terduga pun terwujud. Penyanyi kondang yang berbasis di Amerika Serikat, Rihanna, menggelar promosi album terbarunya secara ambisius. Promosi album ketujuh, Unapologetic, itu pun dikemas serba tujuh. Bertajuk 777 Tour, Rihanna melangsungkan tujuh konser, di tujuh negara, dalam tujuh hari.

Sebuah pesawat jumbo jet Boeing 777 dari maskapai Delta Airlines disewanya untuk mengangkut 150 wartawan dari 82 negara, puluhan penggemar berat yang dijulukinya Navy, serta rombongan kru pribadi. Perjalanan lengkap tur itu berlangsung 14–20 November dengan total rombongan 269 orang. Pesawat ini juga diawaki oleh 12 kru kabin yang sama selama sepekan.

Dari Indonesia, harian Kompas diundang Universal Music untuk mengikuti promo tur tersebut di tiga negara, yakni Swedia (Stockholm), Perancis (Paris), dan Jerman (Berlin), 15-19 November. Tidak semua wartawan dari 82 negara itu mengikuti penuh tujuh hari tur, sebagian wartawan mengikuti sebagian dari rangkaian tur. Dengan demikian, di setiap kota, ada wartawan yang baru bergabung dengan rombongan dan ada juga yang meninggalkan rombongan.

Tur dimulai dari Meksiko (Mexico City), Kanada (Toronto), Swedia (Stockholm), Perancis (Paris), Jerman (Berlin), Inggris (London), dan Amerika Serikat (New York). Setiap wartawan, sebelum bergabung dengan rombongan, telah dibekali dengan jadwal perjalanan berikut waktu presisi di setiap kegiatan. Namun, rupanya jadwal kegiatan berubah-ubah.

Menunggu dan menunggu

Keterlambatan nyaris terjadi di seluruh kota yang disinggahi. Rombongan terpaksa berjam-jam menghabiskan waktu untuk menunggu di hampir setiap titik perjalanan. Mulai dari menunggu lama di dalam bus dari hotel menuju arena pertunjukan, menunggu pertunjukan itu sendiri, menunggu di dalam bus untuk menuju bandara, menunggu di bandara untuk urusan imigrasi dan boarding tanpa kejelasan waktu, hingga menunggu berjam-jam di dalam pesawat untuk lepas landas.

Setiap keterlambatan itu pada akhirnya selalu berujung pada keterlambatan jadwal pertunjukan. Saat di panggung, Rihanna pun akhirnya nyaris selalu perlu meminta maaf kepada penonton di setiap konser karena jadwal yang molor.

Meski begitu, penonton yang sudah berjam-jam menunggu selalu tampak sabar dan tetap bergairah mengikuti penampilan gadis asal Barbados itu.

Setiap waktu tunggu tersebut bisa menghabiskan waktu dua hingga empat jam. Saat di Paris misalnya, rombongan tiba dari hotel di Bandara Charles de Gaulle sejak pukul 11.15. Namun, setelah lama menunggu lama dalam pesawat, pesawat baru lepas landas menuju Berlin pukul 15.29. Padahal menurut jadwal semula, seharusnya pukul 12.40 rombongan sudah harus tiba di Berlin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com