Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Jangan Hanya Fokus Ekspansi Usaha ke Luar Negeri

Kompas.com - 09/01/2013, 14:10 WIB

KOMPAS.com - Membuka banyak outlet di berbagai tempat, bahkan mengekspornya ke luar negeri, pasti jadi impian semua pewirausaha. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mewujudkan keinginan ini, misalnya membuat produk dengan kualitas sesuai standar luar negeri, dan mengikuti tren dunia.

"Keinginan untuk bisa lebih maju dan berkembang sampai luar negeri adalah harapan yang positif. Karena ini bisa jadi motivasi yang baik untuk memperoleh kesuksesan," ungkap Euis Saedah, Direktur Jenderal Kementerian Perindustrian dalam konferensi pers peragaan busana "Retrospection" di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2013) lalu.

Akan tetapi, hal ini bisa jadi masalah yang cukup pelik bagi konsistensi usaha Anda dalam negeri. Euis menambahkan, bahwa orang-orang di luar negeri secara umum menilai Indonesia adalah pangsa pasar yang menggiurkan karena kehidupan masyarakatnya yang konsumtif. Hal ini membuat pasar Indonesia banyak dipenuhi aneka produk luar negeri, mulai fashion, kuliner, dan lain-lain.

"Lihat saja sekarang ini, banyak serbuan barang-barang dari luar negeri. Jika tidak hati-hati, pasar dalam negeri bisa dimanfaatkan jadi lahan yang sangat menguntungkan bagi mereka dan merugikan Anda," tambahnya.

Jika terlalu fokus mengembangkan usaha keluar, biasanya para pengusaha jadi kehilangan konsentrasi dalam mengurus pengembangan usaha domestik. Hal ini bisa membuat usaha Anda sukses di luar tapi kehilangan konsumen di dalam, karena direbut oleh pemain asing. Yang lebih buruk, sudah kehilangan pangsa pasar domestik, upaya melebarkan sayap keluar negeri pun gagal.

Agar sukses meraih keberhasilan di semua aspek, Euis menyarankan untuk melakukan trik menyerang dan bertahan. "Meski sulit, Anda harus bisa konsisten mempertahankan kedua aspek usaha. Jangan terlalu fokus pada satu hal saja. Anda boleh saja menyerang untuk berinvasi ke negara lain dengan produk-produk Anda, akan tetapi Anda juga harus bisa bertahan dari serbuan barang-barang impor yang masuk ke Indonesia," harap Euis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com