Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Dana Cadangan Harus Segera Dibelanjakan

Kompas.com - 10/01/2013, 11:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta dana cadangan milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera dialokasikan. Jika tidak, ia khawatir Jakarta akan memiliki utang di kemudian hari.

"Kita punya banyak anggaran, jadi enggak boleh ada dana cadangan. Kan memang sudah enggak boleh, lebih baik langsung dialokasikan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Basuki mengaku belum mengetahui nilai total dana cadangan dan di mana dana tersebut berada. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengaku belum memahami seluk-beluk dana cadangan dan melimpahkan semuanya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Ahok ini secara tegas meminta dana cadangan untuk segera dibelanjakan. Kalaupun perlu disisihkan, Basuki meminta 10 persen sampai 20 persen dari total dana cadangan disimpan untuk membiayai kebutuhan mendesak, misalnya untuk membayar denda bila tersangkut perkara di pengadilan. "Harus segera dibelanjakan, karena kalau nggak efisien bisa silpa lagi," ujarnya.

Pernyataan Basuki ini sekaligus menjawab pertanyaan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua pada Senin (7/1/2013). Inggard meminta Pemprov DKI segera membelanjakan dana cadangan yang dimiliki. Inggard menjelaskan, dana tersebut lahir untuk mengantisipasi krisis ekonomi yang terjadi pada 1998. Dalam perhitungannya, DKI Jakarta memiliki dana cadangan sebesar Rp 800 miliar yang diendapkan di sebuah bank.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan bahwa hampir seluruh aset Pemprov DKI disimpan di Bank DKI. Hal ini cukup menjawab bahwa keberadaan dana cadangan DKI Jakarta berada di bank BUMD tersebut. "Hampir 90 persen aset DKI ada di Bank DKI," ujar Triwisaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com