Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat Abbas Tak Sesali "Kicauannya"

Kompas.com - 10/01/2013, 13:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara publik, Farhat Abbas, mengaku tak menyesal atas "kicauannya" di media sosial Twitter, yang dianggap menyerang secara rasial terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Farhat hanya menyayangkan hal tersebut malah menjadi keributan di publik dan media massa.

"Saya enggak nyesal lah, cuma kaget saja kenapa begini ya. Kenapa jadi ribut," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2013) pagi.

Menurut Farhat, pernyataan yang dilontarkannya mengenai Basuki merupakan salah satu bentuk ujian kadar nasionalisme bagi masyarakat. Hasilnya, Farhat masih banyak menemukan individu yang lebih mengutamakan etnis ketimbang nasionalismenya pada Indonesia.

"Di sini saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa nilai idealisme nasionalisme kita kurang. Kita hanya menikmati kekayaan Indonesia, tapi tidak mencintai Indonesia," ujarnya.

Pria yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI alternatif kaum muda itu berharap agar masyarakat mampu menerima perbedaan yang ada dalam satu koridor rasa, yakni rasa nasionalisme Indonesia. Karena hanya dengan hal itulah, kata Farhat, Indonesia dapat bersaing di dunia internasional.

Pada Rabu (9/1/2013) pukul 08.03 WIB, Farhat menyampaikan keberatan terhadap pernyataan Basuki terkait penggunaan pelat nomor polisi khusus bagi pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Farhat memprotes sikap Basuki yang meributkan hal itu di depan publik.

Pernyataan Basuki mengenai pemasangan pelat nomor khusus di mobil pejabat Pemprov DKI itu dilontarkannya pada Jumat (4/1/2013) di Balaikota. Meski belum mendapat konfirmasi kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya, kuat dugaan bahwa pelat nomor B 2 DKI dan B 3 DKI telah diberikan Polda Metro Jaya kepada pengusaha.

Setelah status itu tersebar di dunia maya, akun tersebut "diserang" oleh pengguna lain di Twitter karena dianggap menyinggung masalah rasial. Farhat membantah  pernyataan itu bernada rasisme dan ia telah menyampaikan permintaan maaf pada Basuki, Kamis pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com