Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Polda, Farhat Bersikukuh Tidak Rasialis

Kompas.com - 10/01/2013, 23:25 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Farhat Abbas, kembali menegaskan bahwa ia tidak bermaksud menebarkan pernyataan rasialis melalui akun Twitter @farhatabbaslaw. Hal itu disampaikannya saat memberikan klarifikasi di hadapan wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (10/1/2013).

Suami artis Nia Daniati ini menuai kecaman akibat "kicauan" yang berisi kritik kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (9/1/2013). Kritik itu menyangkut tanggapan Basuki terhadap penggunaan pelat nomor kendaraan B 2 DKI oleh warga umum. Selain itu, Farhat juga menyinggung masalah etnis Basuki.

Sehari setelah status yang ditulisnya di jagat maya, Farhat menyampaikan permintaan maaf kepada Basuki. Namun, hari ini ada tiga organisasi yang mengadukan Farhat ke Mapolda Metro Jaya, yakni Komunitas Intelektual Muda Betawi (KIMB), Ramdan Alamsyah dari Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI), dan Persatuan Tionghoa Muslim yang diwakili oleh Anton Medan.

Menanggapi serangkaian tekanan tersebut, Farhat menegaskan bahwa ia sama sekali tidak berniat menghasut atau menyebarkan keonaran. "Saya ini kan calon presiden RI alternatif dari kaum muda, berarti saya harus jaga ucapan saya dong," kata Farhat saat bertemu wartawan di ruang pers Polda Metro Jaya, Kamis malam.

Farhat juga bersikukuh bahwa tulisannya tersebut sama sekali tidak mengandung unsur rasialisme. Sebaliknya, ia menyebutkan bahwa penyebutan etnis Basuki itu tidak akan memengaruhi derajat Basuki.

"Sebutan itu justru menandakan kemuliaan. Kan ada istilah pribumi dan nonpribumi. Kalau pribumi ngatain nonpribumi itu tidak rasis, tapi kalau sebaliknya baru rasis. Sejak zaman Belanda nonpribumi kan sudah dapat banyak keistimewaan. Nah, kecuali kalau saya teriak 'Gantung!' atau 'Bunuh!' Itu baru tidak boleh," jelas Farhat.

Secara terpisah, Basuki menanggapi dingin sikap Farhat itu. Alih-alih tersinggung, mantan Bupati Belitung Timur ini justru kasihan kepada Farhat. Menurut pria yang kerap disapa Ahok itu, saat ini sudah tak ada tempat untuk komentar-komentar bernada rasial. "Kasihan, berarti dia enggak ngerti, zaman sekarang kok masih bicara begitu," ujarnya. Atas alasan serupa, Basuki pun sudah menyatakan tidak akan memidanakan Farhat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com