Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Kasus Raffi, Orangtua Kirim Contoh Obat ke BNN

Kompas.com - 01/02/2013, 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN), Jumat (1/2/2013) di kantor mereka di Jakarta, mengaku telah menerima kiriman sejumlah obat dari para orangtua yang khawatir bahwa obat-obat yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka itu mengandung narkoba. Mereka meminta obat-obat tersebut diperiksa dan diidentifikasi oleh pihak BNN. Langkah itu mereka ambil sesudah menyimak media yang memberitakan narkoba yang dikonsumsi oleh Raffi dan kawan-kawan.

"Hari ini kami mendapat banyak kiriman contoh dari berbagai daerah. Banyak orangtua yang ingin barang ini diperiksa, 'Tolong barang ini diperiksa, anak saya pakai apa'," kata Kabag Humas BNN Sumirat Dwiyanto dalam jumpa pers di gedung BNN.

Selain itu, Deputi Pemberantasan BNN Benny Jozua Mamoto juga mengemukakan beberapa temuan berupa tanaman sejenis ganja yang tumbuh liar di Bogor, Jawa Barat. "Jadi, ada teman-teman yang menemukan tanaman sejenis di Bogor itu langsung ditebas karena ternyata harganya mahal, satu pot Rp 500.000," kata Benny. "Jadi, kalau ada yang mendapati ada yang menjual, tolong laporkan, karena ini sama bahayanya dengan ganja," lanjutnya.

Benny mengaku pula bahwa selama ini jajaran kepolisian bersama BNN terlalu fokus memberantas lima jenis narkoba yang sudah diatur dalam Undang-Undang Anti Narkoba. "Penyebaran barang ini sudah meluas, selama ini penyidik fokus pada kokain, heroin, putau, ganja, sabu. Tapi, di saat yang bersamaan, ada jenis ini. Tapi, ini hikmah buat kita di luar lima jenis yang sering beredar. Kita menjadi tahu ada jenis baru," ungkap Benny.

Benny juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai obat-obatan yang menjanjikan bisa menurunkan atau menaikkan berat badan. "Sering juga ada tawaran obat untuk menguruskan badanlah, menggemukkan badanlah, ini juga tolong dilaporkan, biar diteliti. Jangan sampai masyarakat terjebak dengan narkoba," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com