Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lola Amaria: "Kisah 3 Titik" untuk Hari Buruh

Kompas.com - 05/04/2013, 13:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah merilis film Minggu Pagi di Victoria Park, yang berkisah tentang perjuangan hidup para buruh migran dari Indonesia di Hongkong, artis peran dan produser film Lola Amaria akan mengeluarkan film Kisah 3 Titik, mengenai kehidupan buruh pabrik di Indonesia.

"Filmnya akan keluar di 2 Mei (2013), berkait dengan Hari Buruh Sedunia (1 Mei), dan filmnya juga tentang buruh," kata Lola dalam wawancara di Blok M Square, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2013).

Kisah 3 Titik menceritakan kehidupan tiga perempuan yang memiliki masalah yang berbeda di tempat bekerja mereka. "Ini menceritakan tentang tiga perempuan yang namanya Titik Janda, Titik Manajer, dan Titik Tomboy. Ketiga perempuan ini adalah perempuan-perempuan yang kuat. Untuk haknya mereka memerjuangkan sekali," jelas Lola.

Ketiga tokoh itu, kata Lola lagi, tak akan berinteraksi dalam sebuah adegan. "Tiga Titik ini enggak pernah akan ketemu di satu titik. Sekali pun ketemu di warung, tidak saling kenal. Tapi, ini bukan omnibus, ini film panjang. Jadi, ada tiga karakter yang ketiga-tiganya dalam role yang sama," terangnya.

Menurut Lola, Kisah 3 Titik mencerminkan kehidupan buruh pabrik Indonesia di dunia nyata. "Di zaman 2012 itu banyak demo. Demo buruh outsourcing, upah layak, semua didemoin sampai bikin macet, pusing kepala. Itu yang melatarbelakangi kami bikin ide cerita tentang buruh," ujar Lola.

Dengan film tersebut, sebagai produser Lola berupaya tak mengakomodasi kepentingan pihak tertentu. "Ini bukan dokumenter, ini bukan penyuluhan, ini film drama. Kami enggak membela siapa pun, enggak membela buruh, enggak mau bela pengusaha, enggak bela pemerintah. Begitu pula sebaliknya. Jadi, kami menceritakan manusianya, bahwa buruh, pengusaha, pemerintah, butuh hidup, butuh jatuh cinta, butuh hura-hura, butuh makan," paparnya.

Pada akhirnya, Kisah 3 Titik memberi sebuah pertanyaan untuk diresapi oleh para penontonnya. "Masalah-masalah ini pada akhirnya harus dipertemukan di satu titik, kalau sistemnya mau benar, antara buruh, pengusaha, dan pemerintah. Kalau tiga sisi ini enggak bersatu, maka masalahnya enggak akan selesai. Tentang hak, tentang kewajiban, tentang apa pun lah," ujar Lola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau