Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Memohon Jokowi Tak Jadi Capres 2014

Kompas.com - 17/04/2013, 18:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (17/4/2013) sore, mendapat tamu dadakan di Balaikota Jakarta. Ia didatangi seorang pendukung yang memaksa berbicara dengannya dan meminta Jokowi tak ikut dalam pencalonan presiden pada Pemilihan Umum 2014.

Pendukung Jokowi itu bernama Sukedris (55), seorang guru Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta di SD Negeri 01 Pagi, Muara Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara. Dengan mengenakan pakaian safari, Sukedris tiba di pendapa Balaikota Jakarta sekitar pukul 16.00. Sebelum bertemu Jokowi, ia sempat memamerkan dua kartu identitas yang melingkar di leher serta dijepit di saku baju bagian depan.

Setelah menunggu sekitar satu jam, Jokowi keluar dari ruang kerjanya. Seketika saja Sukedris berusaha menerobos belasan wartawan yang tengah mewawancarai Jokowi. Sukedris sempat dihalangi oleh petugas keamanan karena tindakannya dianggap mengancam. Namun, ia tetap bersikeras meminta Jokowi meluangkan waktu sebentar untuk berbicara dengannya.

Sekitar 10 menit kemudian, ketika berondongan pertanyaan wartawan untuk Jokowi mulai berkurang, Sukedris kembali berusaha mendekat dan akhirnya dialihkan untuk berfoto bersama Jokowi.

"Saya ini saudara, cuma mau bicara, enggak minta apa-apa," kata Sukedris dengan sedikit emosional kepada beberapa petugas keamanan yang mencoba menghalanginya.

Mendengar itu, akhirnya Jokowi menoleh dan mempersilakan Sukedris untuk menyampaikan maksudnya. "Kenapa? Sini, ayo bicara sini," kata Jokowi.

Merasa mendapat angin segar, Sukedris dengan percaya diri mendekat persis berhadap-hadapan dengan mantan Wali Kota Surakarta itu. Dengan menggunakan bahasa Jawa, pria yang akrab disapa Idris ini meminta Jokowi untuk tidak terbuai dengan ajakan sejumlah orang terkait pencalonannya sebagai presiden pada Pemilihan Umum 2014.

"Saya menangkan Anda (Jokowi), pertama dan kedua juga menang (dalam Pilgub DKI). Saya enggak minta apa-apa. Doa saya, semoga Anda selamat semuanya. Saya dengar dari PDI-P, Jokowi mau jadi presiden, tapi saya enggak bolehin. Saya sudah berdoa, tapi enggak usah dikasih apa-apa. Yang penting Bapak terus maju untuk provinsi ini. Jangan mau Bapak dicalonkan PDI-P atau Gerindra," kata Sukedris setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Setelah itu, Idris berjabat tangan dan pergi meninggalkan Jokowi. Saat diminta tanggapannya terkait permintaan Idris, Jokowi hanya tersenyum. Ia tetap memegang perkataannya yang sering ia lontarkan dalam banyak kesempatan. Jokowi ingin fokus membenahi Jakarta.

"Jawaban saya, ya, sama saja. Konsisten jawaban saya, enggak ada bedanya. Saya mau fokus, mau kerja ngurus taman, rumah susun, MRT, monorel, Pluit," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com