Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Tepat Sasaran untuk Kanker Payudara

Kompas.com - 26/04/2013, 22:08 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kanker payudara hingga kini menjadi hal yang ditakuti kaum hawa di Indonesia dan di dunia karena gejalanya yang tidak mencolok. Selain deteksi dini, terapi tepat sasaran juga menjadi salah satu solusi bagi penderita kanker.

Hal itu dikemukakan oleh praktisi kesehatan yang bergerak di bidang tumor yakni Dradjat Rianto Suardi, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia; Ketua Ikatan Ahli Patologi Indonesia, Bethy Hernowo; dan Kepala Sub Bagian Bedah Onkologi RS Hasan Sadikin, Francisca Badudu, di Bandung, Jumat (26/4/2013). Mereka mengakui bahwa sampai saat ini masih banyak salah kaprah tentang kanker payudara di masyarakat.

"Masih banyak masyarakat yang memilih untuk datang ke pengobatan alternatif saat kanker mereka ada di stadium awal. Begitu memasuki stadium lanjut dan menyadari pengobatan tidak efektif, barulah mereka datang berobat," ujar Francisca.

Begitu pula dengan pengambilan jaringan tubuh untuk biopsi, tujuannya untuk mendapatkan penanda biologis dari jaringan kanker. Dradjat menyebut bahwa masih ada masyarakat yang ketakutan berlebihan dengan upaya medis yang dilakukan dokter dan langsung menghakimi bahwa hal itu tidak aman.

Padahal, lanjutnya, biopsi yang dilakukan terbilang aman seperti penggunaan jarum halus yang telah terjamin keamanannya. "Lagipula, biopsi dilakukan untuk tindakan medis selanjutnya," kata Dradjat.

Bethy mengatakan, sampel yang diperiksa di laboratorium patologi menjadi patokan dalam mengambil tindakan, entah itu pengangkatan atau terapi lainnya seperti kemoterapi. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu seperti reseptor esterogen, reseptor progesteron, dan reseptor HER2.

Dengan pemeriksaan yang menyeluruh, lanjutnya, bisa diketahui jenis kanker yang diderita sehingga terapi yang diterima bisa sesuai. Kini, sudah tidak perlu lagi memakai pendekatan yang sama untuk seluruh kasus kanker payudara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com