Buah kiwi yang ranum menggerompol
Buah kiwi dari kebun Roger ini itu nantinya akan menjadi bagian dari kiwi yang diekspor ke 50 negara, termasuk Indonesia. Jika Anda membeli buah kiwi di supermarket di Indonesia, boleh jadi salah satunya dipetik dari kebun Pak Roger.
Dengan celana pendek dan sepatu kebun, Roger melingkarkan tas besar di pinggang. Tas itu digunakan untuk menampung buah hasil petikan. Ia disertai istrinya, Deborah, yang menggendong putrinya, Alexy, yang berumur hampir 2 tahun.
”Saya menjadi petani buah kiwi karena saya memang selalu suka makan kiwi,” kata Roger, yang baru dua tahun ini memiliki kebun seluas 1,2 hektar di Taurangga, Bay of Plenty, yang terletak 200 kilometer dari Auckland, Selandia Baru.
Berjalan-jalan di kebun kiwi, adalah bertamasya ke alam hijau, dengan udara bersih, segar, dan damai. Kawasan sekitar kebun masih berupa hutan dengan kontur tanah berbukit di mana burung bebas terbang berkicau. ”Tadi baru saja ada burung merak terbang sebelum kita datang ke sini,” kata Deborah.
Kebun kiwi Roger terdiri atas tiga blok. Setiap blok dibatasi oleh pohon pinus yang rapat berjajar membentuk tembok alami yang ketat memagari. Pagar pohon itu melindungi tanaman kiwi dari angin kencang yang kurang bagus untuk buah kiwi.
Roger terlibat dalam industri hortikultura selulus sekolah menengah pada usia 16 tahun. Ia kemudian kuliah di jurusan hortikultura lalu bekerja di Zespri sebagai manajer. Setelah belasan tahun bekerja, baru dua setengah tahun lalu ia membeli lahan perkebunan kiwi itu.