Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hantaman Joe Taslim dalam Fast and Furious

Kompas.com - 19/05/2013, 03:38 WIB

Rupanya, aksinya sebagai Sersan Jaka di The Raid menarik minat Justin Lin untuk menguji kemampuan akting Joe. Kemampuan bahasa Inggris Joe pun juga diuji. ”Secara paperwork birokrasi memang menjadi pertimbangan. Ribet juga untuk benar-benar memastikan saya cocok. Setelah audisi ternyata cocok,” ujar dia.

Setelah lolos audisi, Joe pun memutuskan pergi ke London selama mengikuti proses shooting. Selama 4 bulan dia tinggal di London membawa istri dan ibunya. Dia harus meninggalkan anak-anaknya di rumah.

Berbeda dengan peran sebagai Sersan Jaka dalam The Raid, yang heroik, di Fast 6 Joe menjadi tokoh antagonis yang cenderung kejam dan selalu memasang muka sadis. Mengenai hal ini, Joe mengaku tidak tahu pasti alasan sang sutradara. ”Mungkin keyakinan sutradara saja. Ini anak kayaknya cocok berperan seperti itu,” kata dia.

Pada awal-awal proses shooting, dia mengaku minder bermain bersama aktor-aktor top sekelas Vin Diesel, Paul Walker, dan Dwyane Johnson. Sebagai pendatang baru, dia khawatir tak ”dianggep” oleh aktor-aktor terkenal itu. Namun, setelah melalui perkenalan yang sopan, ternyata respons rekan-rekan mainnya itu sangat positif.

”Saya bilang saya newcomer, saya mainin Jah. Mohon petunjuk agar bisa mainin karakter bareng. Ternyata mereka baik-baik. Mereka bilang sudah nonton The Raid dan suka,” tutur dia.

Pola kerja perfilman Hollywood yang tertata dan terorganisasi secara profesional, sangat membantu pendatang baru seperti dirinya untuk lebih mudah mengikuti ritme pembuatan film. Segala hal terstruktur dengan baik, dengan jumlah kru yang sangat besar. Satu orang kru bahkan hanya mengurusi satu hal.

Meskipun dua film pertamanya bergenre laga, Joe mengaku tak pernah berkeinginan berspesialisasi pada film laga. Sejak kecil dia hanya ingin menjadi bintang film, tak hanya laga, tapi juga komedi, drama, ataupun hantu. ”Yang penting bukan film porno saja, ha-ha-ha...,” celetuknya.

Kendati telah ikut membintangi film Hollywood, Joe mengaku belum pantas disebut sebagai aktor internasional. Banyak hal yang masih harus dipelajarinya. ”Secara teknis mungkin iya, tapi secara kualitas masih jauh,” kata dia.

Dia senang, tak banyak adegannya dalam Fast 6 yang dipotong saat harus dipadatkan menjadi tayangan 2 jam. Padahal, sejak awal dia sempat berpikir pendatang baru seperti dirinyalah yang akan banyak dikorbankan.

Tapi yang paling membuat dia senang adalah dapat membintangi film yang bakal ditonton ratusan juta orang di seluruh dunia. (M Burhanudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com