"Harus ditinjau ulang, membuka diskusi kepada Badan Perfilman Indonesia, yang sudah dibentuk. Diskusi itu akan hasilkan pemahaman yang baik," kata Hanung kepada Kompas.com di Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).
Hanung melanjutkan, dengan LSF memberi status tak lolos sensor untuk film tentang Nabi Nuh tersebut, berarti film itu dilarang diputar di gedung-gedung bioskop di Indonesia. Dengan demikian, menurut Hanung, LSF sudah menghilangkan kesempatan bagi masyarakat kita untuk menilai film tersebut karena mereka tidak bisa mengetahui isi film itu.
"Yang luput dari sorotan, LSF sudah memutus kanal interpretasi, apresiasi masyarakat, apa pun alasan film itu tidak ditayangkan," katanya lagi.
Ia mengaku heran, film-film horor seronok malah diberi status lolos sensor. Ia pun mengaku penasaran dengan isi film Noah.
"Penasaran. Saya pribadi suka dengan film-film biografi," ujar sutradara film-film yang mengundang pro dan kontra ini, yakni Perempuan Berkalung Sorban, ?, Sang Pencerah, dan Cinta tapi Beda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.