Vino G Bastian Belajar di Rumah Makan Kegemaran Orang Karo

"Karena awalnya pengin bisa berdialek Karo, akhirnya saya riset apa bedanya bahasa Karo dan bahasa Batak. Dari situ saya mulai nongkrong di tempat orang Karo makan di Jakarta sekalian pelajari gesture mereka gimana," cerita Vino dalam wawancara di Lanud Polonia Medan, Sumatera Utara, tempat shooting film tersebut, Sabtu lalu (31/5/2014).

"Jadi, saya membandingkan seperti apa. Jujur, bahasa Karo itu banyak sekali, banyak juga bedanya. Sementara, Jamin Gintings ini dari Karo Gugung, tapi karena kebutuhan film akhirnya ambil Karo secara umum," sambungnya.

Selain harus bisa berdialek Karo, Vino juga harus bisa berperan dengan baik sebagai Jamin, yang merupakan pejuang kemerdekaan dan menghabiskan hampir seluruh hidupnya di medan tempur dari 1930-an sampai 1947.

"Sesuatu yang susah-susah gampang, karena tokoh ini hampir seluruh hidupnya dihabiskan di militer," kata Vino.

Untuk mendapatkan keterangan mengenai sosok Jamin dari saksi hidup, Vino mengalami kesulitan. Betapa tidak, banyak teman seperjuangan Jamin yang gugur di medan tempur. Namun, untungnya, istri Jamin, Likas Gintings (90), masih bisa berkisah tentang sang suami.

"Sahabatnya sudah banyak yang gugur. Tapi (beruntung) masih ada Ibu Likas yang bisa cerita," ujar suami artis peran dan model Marsha Timothy ini.

Selain itu, Vino juga mempelajari penampilan Jamin dari dokumentasi foto Jamin.

"Saya ambil (gambaran) fisik dari foto, terus ngobrol sama keluarga bagaimana dia berdiri, berjalan. Saya sampai tanya ke Ibu Likas, katanya dia (Jamin) itu tegas, tapi nyeleneh, enggak berdiri tegak seperti militer, baju yang mestinya rapi, (lengannya) malah digulung," tutur Vino.

Vino mengaku merasa terhormat bisa memerankan tokoh pejuang kemerdekaan tersebut dengan segala tantangannya.

"Sebenarnya jadi tokoh Jamin Gintings itu kehormatan, tokoh besar di Tanah Karo, suatu pencapaian yang buat saya pribadi cukup besar," ucapnya.