"Di Facebook, banyak yang jelekkin Prabowo dan Jokowi. Enggak tahu lagi mana yang bener. Kampungan yang seperti itu," ujar Tompi dalam wawancara di Cafe Batavia, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Dokter bedah plastik bernama lahir Teuku Adifitrian ini mengaku tidak pernah menanggapi kampanye hitam tersebut. Menurut Tompi, kampanye hitam lewat media sosial tidak berpengaruh banyak.
"Enggak penting buat di-counter atau dilayani. Seberapa banyak orang sih yang punya Facebook? Jadi, enggak segitu pengaruh lah," ia berujar.
Tompi mengajak orang-orang untuk menunjukkan hal-hal positif yang dimiliki oleh pasangan capres dan cawapres pilihan masing-masing tanpa menjelek-jelekkan yang lain.
"Gimana lihat sisi positifnya. Lebih baik cari kelebihan apa, lalu timbang-timbang sendiri," ia menganjurkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.