Clint Eastwood Produktif di Usia Tua

American Sniper merupakan bukti Eastwood masih sangat produktif di usianya. Ia tidak hanya mau duduk enak-enak dengan menjadi investor film, tetapi justru turun ke lapangan untuk menyutradarai film itu.

Film dengan bintang Bradley Cooper ini diadaptasi dari kisah nyata seorang Chris Kyle, penembak jitu yang banyak bertugas di medan perang. Kyle dengan kemampuannya diyakini telah menembak mati 255 orang. Ia kemudian dikenal sebagai orang paling mematikan sepanjang sejarah militer Amerika.

Kerja keras Eastwood menghidupkan kisah Kyle membawa hasil. Tahun ini, American Sniper terpilih masuk dalam nominasi Oscar 2015 untuk kategori film terbaik dan aktor terbaik.

Bukan hanya itu, American Sniper bahkan mampu mencetak untung besar sejak dirilis ke 3.500 layar di Amerika dan Kanada. Menurut New York Post, American Sniper mampu meraup 90,2 juta dollar AS hanya dalam waktu tiga hari pada akhir pekan saat diputar di Amerika Utara.

Namun, sukses yang dialami Eastwood juga menuai kontroversi di kalangan Hollywood. Di tengah upaya damai yang didengungkan internasional, American Sniper seperti menyuguhkan kekejaman berdarah dingin.

Dalam salah satu dialog film itu, misalnya, ada ucapan Kyle bahwa seperti itulah seharusnya musuh diperlakukan (ditembak). Dan, ia menyesal mengapa tidak menghabisi nyawa musuh-musuhnya sejak dulu.

Sutradara Michael Moore menyebut melalui Twitter-nya bahwa pamannya dibunuh penembak jitu pada masa Perang Dunia II. Ia menyebut penembak jitu bukanlah pahlawan, melainkan seorang pengecut. Ia akan menembak musuh dari belakang.

Adapun sutradara Seth Rogen menyebut American Sniper sebagai film yang mirip dengan Inglorious Bastard, penembak jitu Jerman yang menghabisi nyawa banyak tentara sekutu. Eastwood sendiri tidak banyak berkomentar tentang filmnya ini. (Lusiana Indriasari)