"Saya mau nasi berkat," ujar Livi mantap di Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Nasi berkat yang dimaksud adalah nasi putih berpucuk kuning dikelilingi urap, empal, oseng-oseng tempe, telur dadar suwir, serundeng, irisan timun, dan daun kemangi.
Pilihan menu itu sekaligus sebagai doa bagi Livi.
"Syukur atas berkat dan semoga selalu mendapat berkat di waktu-waktu mendatang," ujar Livi yang girang lantaran berat badannya turun enam kilogram.
Gadis yang tengah menyelesaikan program S-2 di University of Southern California (USC) jurusan produksi film ini bersyukur karena kiprahnya di Hollywood lebih mudah. Setelah debut film laga Brush with Danger yang disutradarainya mendapat sambutan hangat di AS, banyak peluang berdatangan.
"Sebulan setelah film itu tayang di AS, saya dikirimi script yang jumlahnya sampai 800. Produser dan kru juga berdatangan. Sebelumnya, sulit luar biasa untuk itu semua sebagai pemula di Hollywood," katanya.
Selain itu, undangan temu penggemar juga meluas. Bahkan, dari komunitas-komunitas yang tidak diduga, seperti imigran asal Meksiko di AS. Akhir Juli, Livi akan ke Beijing untuk jumpa penggemar di beberapa universitas. Brush with Danger tayang di Beijing awal Mei lalu.
Untuk diputar di Indonesia, Livi tengah mengurus sendiri kelengkapan legalnya.
"Cuma empat izin sih, tetapi masing-masing punya lima syarat yang harus diurus juga. Targetnya, November bisa tayang perdana di Indonesia," ujar Livi sambil mengunyah nasi berkat sebagai harapannya. (INU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.