Di babak grand final tersebut, aturan main dibagi dalam tiga babak di mana setiap peserta harus mampu menunjukkan teknik dan kemampuan menyampaikan materi komedi mereka. Sementara pada babak sketsa komedi, finalis dari Jakarta, Rahmet, dalam materi komedinya sesumbar bahwa dirinya pasti juara I jika pemenang ditentukan melalui polling SMS.
"Kalau aturan menangnya pakai SMS, gue pasti menang. Misalnya nih ya kalau pemenang ditentukan lewat polling SMS. Si Rigen mah paling yang SMS orang Bima doang, sedikit. Kalau Indra ya dia didukung sama plastik dan batu, enggak ada yang SMS. Nah, kalau gue didukung anak STM se-Indonesia," kata Rahmet yang mengidentifikasikan dirinya sebagai perwakilan pelajar STM diikuti tawa keras penonton yang hadir di acara taping Grand Final SUCI 5 yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (3/7/2015).
"Di Twitter aja udah ada yang nanya, 'Kapan nih bang tawuran di Selat Sunda?," imbuh Rahmet yang membuat penonton semakin keras tertawa.
Setelah itu, Rahmet mengaku turut mengilhami pelajar SMP untuk melanjutkan pendidikan STM. "Semenjak saya ikut kompetisi ini, banyak anak SMP yang tertarik untuk masuk STM," tuturnya membuat penonton tertawa sekaligus memberi tepuk tangan yang meriah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.