Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Gallows": Aksi Pembunuhan dalam Teater Sekolah

Kompas.com - 15/07/2015, 02:20 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pergelaran teater yang semestinya menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi sebuah "ladang" pembantaian. Ketegangan pun semakin terasa berkat sentuhan sinematografi sutradara Travis Cluff dan Chris Lofing yang menggunakan sudut pandang dari kamera genggam layaknya sebuah film dokumentasi (found footage).

Film The Gallows menceritakan pertunjukan teater di sebuah SMU di AS, di mana seorang aktornya meninggal akibat kecelakaan mengerikan ketika sekolah itu mementaskan pertunjukan teater The Gallows pada 1993.

Tepatnya, ketika seorang pemeran teater bernama Charlie Grimille harus memperagakan aksi hukuman gantung. Namun, aksi tak terduga terjadi saat pijakan kaki Charlie amblas dengan leher yang masih terlilit tali gantungan. Ia pun tewas seketika.

Setelah 20 tahun berselang, untuk memperingati tragedi itu, pihak sekolah mencoba kembali menggelar drama tersebut dengan cerita yang sama. Namun, ada tiga siswa yang mencoba mengagalkan rencana itu.

Ketiga siswa sekolah itu, yaitu Reese yang akan memerankan tokoh Charlie, Cassidy seorang wanita penyorak alias cheerleaders, dan Ryan yang merupakan sahabat karib Reese dan sekaligus berperan sebagai pengambil video melalui handycam miliknya.

Mereka bertiga menyusup ke ruang teater melalui sebuah pintu yang rusak. Mereka memporak-porandakan seisi teater dan menghancurkan panggung eksekusi hukuman gantung.

Tak diduga, muncul Pfeifer yang merupakan si pemeran wanita dalam drama yang akan dilakoni. Saat Pfeifer mengetahui bahwa ketiganya ingin mengagalkan drama. Pfeifer marah dan berlari keluar teater.

Namun, semua akses pintu keluar teater tidak bisa dibuka. Keganjilan pun dimulai. Teater yang awalnya porak-poranda kembali tertata rapi. Satu persatu teror mencekam menghampiri mereka yang berusaha mencari pintu keluar.
Ryan yang frustasi akhirnya tewas setelah berulang kali menantang dan berteriak dengan menyebut nama Charlie.

Ia tewas dijerat tali gantungan oleh sesosok algojo yang tiba-tiba muncul. Begitu pula dengan Cassidy, ia tewas diseret oleh algojo dengan tali gantungan serupa. Hanya tersisa Pfeifer dan Reese.

Film berdurasi 81 menit tersebut sepertinya menyerupai film horor Paranormal Activity. Hampir seluruh adegan video diambil dengan menggunakan kamera genggam dan telepon genggam. Ketika malam hari, tampilan video sesekali menggunakan mode malam atau night shoot.

Selain itu, beberapa nama karakter film pun diserupai dengan nama asli si pemeran. Ryan Shoos tetap menggunakan nama aslinya. Sedangkan tiga lainnya hanya menggunakan nama depannya saja seperti Reese Mishler menjadi Reese Houser, Cassidy Gifford menjadi Cassidy Spilker, dan Pfeifer Brown menjadi Pfeifer Ross.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau