The Martian, Peluang Hidup di Mars

Hasil analisis citra yang dijepret dari kamera wahana Mars, Reconnaissance Orbiter, menggambarkan adanya lapisan air garam di beberapa tempat. Ilmuwan belum mengetahui dengan pasti sumber air itu. Air bisa saja berasal dari es di bawah permukaan, sumber air asin di lapisan akuifer, atau merupakan hasil kondensasi atmosfer Mars yang tipis.

Temuan itu membuka babak baru bahwa Mars bukanlah planet gersang, seperti dugaan selama ini. Dengan suhu di bawah nol derajat celsius, masih diteliti bagaimana air bisa mengalir di permukaan Mars.

Pencarian jawaban, apakah manusia mampu bertahan hidup di Mars menggugah Scott Ridley (77) untuk memancarkan visinya ke dalam sebuah film, The Martian. Dengan Mars sebagai pusat cerita, Ridley mengungkap gagasan bahwa manusia ternyata memiliki peluang untuk bertahan hidup di Mars.

Sutradara berkebangsaan Inggris ini menempatkan sosok Mark Whatney (Matt Damon) ilmuwan NASA sebagai Martian, sebutan untuk penduduk imajinatif yang tinggal di Mars. Sebutan ini muncul karena Mars diyakini bakal menjadi planet berikutnya setelah Bumi yang bisa ditinggali manusia.

The Martian berbicara tentang peluang itu. Sebagai ahli botani yang ikut misi pesawat luar angkasa, Ares III, Whatney tidak sengaja terdampar di Mars. Whatney dan lima rekannya direncanakan meneliti di Mars selama 31 sol atau kira-kira 32 hari waktu di Bumi.