Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Standing Ovation" Kedua untuk Joey Alexander di Panggung Grammy

Kompas.com - 16/02/2016, 11:15 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Pianis jazz cilik Indonesia, Joey Alexander, mendapat standing ovation atau tepuk tangan sambil berdiri di panggung Grammy Awards, di Staples Center, Los Angeles, Senin (15/2/2016).

Ia tampil mendampingi CEO/President Recording Academy Neil Portnow dan rapper Common yang mengantar segmen untuk mengenang para seniman musik yang tutup usia sepanjang tahun 2015 hingga awal 2016.

Penampilan Joey, meskipun cuma sebentar, memukau para penonton. Wajah mereka menunjukkan kekaguman. Di antara mereka yang kagum dan memberikan standing ovation adalah Taylor Swift dan Bruno Mars. Di Grammy Award 2016, Swift meraih Album of The Year.

Joey mendapat dua nominasi pada Grammy Awards 2016. Namun, ia dikalahkan oleh para musisi yang jauh lebih senior.


Tepuk tangan yang pertama

Sebelumnya, Joey Alexander sudah tampil dan mendapat standing ovation dari penonton yang hadir dalam Grammy Awards Premiere Ceremony, di Microsoft Theater, Los Angeles, AS, Senin (15/2/2016) waktu setempat atau Selasa (16/2/2016) pukul 04.00 WIB.

"Penampil yang satu ini berasal dari Indonesia. Dia masih berusia 12 tahun, dan dia sudah meraih dua nominasi Grammy tahun ini. Mari kita sambut Joey Alexander," seru pemandu acara Grammy Awards Premiere Ceremony, Ana Tijoux.

Peraih nominasi Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album versi Grammy Awards 2016 itu langsung duduk di kursi grand piano Steinway & Sons untuk membawakan komposisi lagu "Freedom Jazz Dance" dari Eddie Harris.

Tanpa basa-basi, jari-jari Joey dengan lihai memainkan tuts piano sambil diiringi ketukan drum dari Eric Harland. Permainan Joey pun terdengar merdu, ia mampu membuat seisi ruang Microsoft Theater khidmat menyimak musiknya.

Tetap membanggakan
Joey Alexander kali ini belum beruntung. Ia dikalahkan John Scofield untuk kategori Best Jazz Instrumental Album, dan tersingkir oleh Christian McBride pada kategori Best Improvised Jazz Solo versi Grammy Awards 2016.

Untuk diketahui, pengumuman kedua kategori ini dilangsungkan bersamaan dengan Grammy Awards Premiere Ceremony yang digelar di Microsoft Theater, Los Angeles, AS, Senin (15/2/2016) waktu setempat atau Selasa (16/2/2016) pukul 04.30 WIB.

Komposisi "Cherokee" milik McBride meraih kategori Best Improvised Jazz Solo setelah bersaing ketat dengan komposisi: "Giant Steps" (Joey Alexander, album My Favorite Things); "Arbiters Of Evolution" (Donny McCaslin, album The Thompson Fields); "Friend Or Foe" (Joshua Redman, album The Bad Plus Joshua Redman); dan "Past Present" (John Scofield, album Past Present).

Sementara pada kategori Best Jazz Instrumental Album, Scofield sukses menggenggam piala Grammy setelah album Past Present miliknya memenangi persaingan dengan album My Favorite Things karya Joey Alexander; Breathless (Terence Blanchard featuring The E-Collective); Covered: Recorded Live At Capitol Studios (Robert Glasper & The Robert Glasper Trio); dan Beautiful Life (Jimmy Greene).

Joey membuka pintu

Kendati demikian, capaian prestasi Joey dalam Grammy Awards 2016 tetap mendapat apresiasi positif dari artis musik Tanah Air, antara lain pemain kibor Yovie Widianto. Personel grup band Kahitna tersebut mengaku bangga bahwa ada orang Indonesia yang mampu bersaing dengan musisi asing di ajang Grammy tahun ini. Yovie berharap dunia akan melirik Indonesia.

"Joey membuka pintu dan mata dunia. Harus kita dukung sekali," kata Yovie.

Tak hanya Yovie, penyanyi Marcell Siahaan juga ikut berkomentar soal prestasi Joey. Menurut pelantun "Semusim" itu, keberhasilan Joey menembus nominasi Grammy Awards 2016 bakal memicu motivasi anak bangsa lainnya untuk berkarya di kancah internasional.

"Semoga Joey Alexander bisa menjadi trigger atau pemicu untuk kita semua. Kita jangan hanya 'Oh Joey keren', tetapi juga harus termovitasi bahwa anak-anak seperti Joey ini banyak sebenarnya," ujar Marcell.

Pujian pun juga dilontarkan oleh penyanyi rap JFlow. Menurut dia, apa yang ditorehkan oleh Joey adalah sebuah prestasi, bukan sensasi.

"Nah, yang kayak gini-gini di-support. Yang dijual sama dia (Joey) prestasi, bukan sensasi," ujarnya.

JFlow berharap, suatu saat nanti Joey dapat tampil di Indonesia dan memukau setiap mata yang menyaksikan aksinya.

"Apalagi tahun ini Joey akan tur ke Asia, semoga saja bisa mampir ke Indonesia supaya orang Indonesia bisa lihat ya. Ini orang (Joey) enggak ada di acara televisi pagi-pagi, ini orang enggak ada di acara yang ramai-ramai, tetapi dia bisa bikin kita bangga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com