Kejutan dari David Foster

Seusai musik pembuka, David langsung nyerocos penuh antusias.

"Siapa yang memvideokan saya saat pembukaan tadi? Bukan kamu, karena kamu cowok. Siapa cewek yang merekam saya tadi?" kata David disambut gerr penonton yang usianya dari bocah sampai setengah baya.

Kejutan lainnya adalah saat dia mengundang Berget Lewis untuk menyanyikan lagu romantis, seperti "Unbreak My Heart" milik Toni Braxton.

Lalu, David bertanya tentang anak kecil asal Indonesia yang katanya begitu ajaib dan mengundang kagum. Mungkin yang dimaksud adalah Joey Alexander.

Tak lama kemudian muncul bocah bertopi dan memperkenalkan diri sebagai Kevin. Dia bukan pianis, dia ingin menyanyikan sebuah lagu milik Stevie Wonder: "Signed, Sealed, Delivered".

Maka, menyanyilah dia diiringi piano Foster. Belum hilang hawa segar itu, David mengajak penonton menyanyikan potongan lagu-lagu romantis abadi, seperti "Hard to Say I'm Sorry" dan "You're the Inspiration".

"Kali ini saya mengundang penyanyi Indonesia yang hanya bisa saya sebut nama depannya karena sulit menyebut nama belakangnya. Leaaaaaa...!" disambut penonton, Simanjuntaaaaak!

Lea pun muncul.

"Coba ajari saya mengucapkan namamu."

Lea lalu mengajarkan pengucapan kata "luar biasa".

"Itu artinya awesome," kata Lea.

"Itu maksudnya ditujukan kepadaku, kan?"

Penonton pun tertawa. Ah, David memang segar....
Penampilan Foster pada Sabtu malam itu disusul duet Chris Botti & Sting hingga menjelang dini hari.

Penampilan ketiganya diulang lagi malam ini, hari terakhir perhelatan festival jazz terbesar yang makin bernapas pop.

Hari pertama Java Jazz, penonton dihangatkan penampilan penyanyi asal Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang dinanti penonton muda, Robin Thicke.

Thicke, yang populer dengan lagu "Lost without You" ini dipasang sebagai penampil istimewa dalam JJF kali ini.

Malam itu, lagu-lagu Thicke dari album Blurred Lines pun mengalun.

Penonton menikmati racikan irama pop, soul, dance, dan R&B ala Thicke.

Saat suasana memanas, Thicke mengademkan dengan lagu baladanya, salah satunya "Lost without You".

Kelompok Tokyo Ska Paradise Orchestra pun memberi nuansa festival pada hari pertama.

Sembilan personelnya tampil necis seperti kebanyakan pekerja kantoran: memakai jas, dasi, rompi, dan celana pantalon.

Tetapi, ketika musik ska/rocksteady mereka mainkan, mereka gila-gilaan seperti sekelompok karyawan yang merayakan akhir pekan. Penonton pasti tak tinggal diam.
Naik tangga 42
Di panggung lain, ada musisi muda asal London, Inggris, Jacob Collier, menarik perhatian pencinta musik lewat videonya yang diunggah di Youtube.

Collier menyuguhkan talenta luar biasanya yang dipuji banyak musisi jazz dunia. Jamie Cullum memujinya sebagai musisi yang bakatnya memancar dari seluruh pori-porinya tubuhnya.

Kemarin, Collier membawakan "Don't You Worried 'Bout The Things", "Close To You", dan sejumlah lagu dari album barunya yang akan dirilis musim panas mendatang.

Caranya membuat musik sungguh mengagumkan. Dia lebih dulu merekam suara yang dia inginkan, lalu memutarnya kembali seraya mengisi musik itu dengan instrumen lainnya, begitu terus-menerus.

Penampilan Level 42, yang dipasang cukup larut, pukul 22.00, tak kalah mengentak. Meski gaek, permainan Mark King dan kawan-kawan penuh energi, seperti naik tangga ke level 42.

Audiens pun menyambut histeria ketika lagu populer Level 42 mengentak, seperti "Running in The Family", "Lessons in Love", dan "Something bout You".

Mereka tak mampu menahan goyangan badan mengikuti irama jazz funk grup yang sempat bubar tahun 1994 dan bangkit kembali dengan formasi baru pada 2001.

Nomor-nomor yang lebih nge-jazz lalu dimainkan, seperti "Sirens", "Mr Pink", hingga akhirnya Kings mengakhiri pertunjukan dengan lagu "Hot Water".

"Love Games" dengan intronya yang akrab di telinga membuat sebagian penonton merangsek mendekati panggung.

Ya, JJF memang sebuah festival meski tak melulu jazz. Tapi, semua tetap membawa kesegaran, seperti aksi Foster. (DOE/EKI/HEI/MHF)