Ia sudah mengeluarkan album solo berjudul The Moment with You. Ini sisi romantis seorang drumer.
"Sengaja mengeluarkan album bulan November lalu supaya bisa mengejar main di Java Jazz," kata gadis yang biasa dipanggil Alsa (22) itu saat ditemui seusai berpentas di Demajors Stage Java Jazz Festival 2016, Sabtu (5/3/2016).
Alsa memakai blazer putih dengan paduan kalung warna emas. Lampu sorot mengarah kepadanya sehingga dia agak kegerahan.
Tetapi air mukanya menyiratkan kepuasan. Maklum, ia memang ngebet main di Java Jazz.
"Bangga banget bisa main di sini," ujarnya.
Alsa sebelumnya lebih dikenal sebagai drumer band pop Setia dan sebelumnya D.O.T. Namun, ia bersikukuh menekuni permainan drum gaya jazz.
Sejak sekolah dasar dia jadi murid drumer Gilang Ramadhan dan Eddy Syahroni. Ia melanjutkan belajar drum di rumah.
Sejak SMP dia jadi drumer pengiring Gita Gutawa dan juga bergabung dengan Erwin Gutawa Orchestra.
Selain drum, dia juga bisa main gitar, piano, dan bas.
Makanya, semua melodi dalam albumnya dia yang tulis, tapi dimainkan oleh musisi lain, seperti Adenanda Revano (bas), Karty Rosen (gitar), dan Alvin Lubis (keyboard).
Penulisan album itu relatif cepat, sekitar dua bulan.
"Karena aku seperti curhat di situ. Aku seperti menulis musik latar (scoring) bagi momen hidupku. Lagu 'Seven Candles', misalnya, inspirasinya muncul ketika sedang candle light dinner. Judul album juga terinspirasi dari momen bersama orang spesial," katanya.
Ah, manisnya! (HEI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.