KOMPAS.com - Tujuh tahun setelah kematiannya, Michael Jackon kembali menjadi berita. Sayangnya bukan berita bagus.
Pada Selasa (21/6/2016), situs hiburan Radar Online merilis sejumlah dokumen yang disebut merupakan hasil penyelidikan Santa Barbara County Sherif Office dipada tahun 2005, terkait kasus dugaan pencabulan terhadap anak yang ditudingkan terhadap Jackson.
Beberapa dokumen yang disita dari rumahnya di Neverland itu antara lain foto bugil anak-anak, wajah anak-anak dan tubuh orang dewasa, serta ditemukan juga foto-foto penyiksaan anak-anak dan binatang, seperti diberitakan Radar Online.
Akhirnya pihak Michael Jackon menanggapi berita yang mengejutkan tersebut. Pengelola aset Jackson membantah dokumen-dokumen tersebut dan menyebutnya "palsu".
"Laporan (adanya dokumen) sengaja dirilis menjelang kematian Michael Jackson," kata juru bicara pihak Jackson dalam pernyataan kepada Los Angeles Times, Selasa.
"Orang-orang yang tanpa malu menyerang Michael melalui internet lupa bahwa dia dinyatakan tidak bersalah pada tahun 2005 dalam setiap dakwaan yang dinyatakan padanya," kata pihak Jackson.
Dugaan Jackson terlibat dengan pornografi anak-anak muncul pada tahun 2005, tepatnya pada sidang dugaan pencabulan terhadap anak di Santa Monica.
Pelantun "Thriller" itu dilaporkan ke pihak berwenang karena mengajak korban yang masih anak-anak melihat situs-situs porno.
Namun juri pengadilan memutuskan Jackon tidak terlibat dalam empat hal yang didakwakan, yaitu pencabulan terhadap anak, upaya pencabulan, konspirasi, dan enam dugaan memberikan minuman beralkohol kepada anak.
Sementara itu juru bicara kantor Santa Barbara Sheriff , Kelly Hoover, mengatakan, beberapa dokumen yang diungkap tampak valid, tetapi sebagian lainnya tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.