Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ghostbusters", Aksi Seru Pemburu Hantu

Kompas.com - 23/07/2016, 19:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim perburuan hantu dimulai lagi. Kali ini, dua ilmuwan, seorang insinyur nuklir, dan seorang pekerja kereta bawah tanah di New York yang berada di garis depan. Bersama Ghostbusters, berburu hantu selalu seru dan lucu, sampai terpingkal-pingkal sepanjang film.

Tidak seperti film Ghostbusters yang diproduksi tahun 1984, film Ghostbusters kali ini menampilkan jagoan perempuan. Ahli fisika kuantum, Erin Gilbert (Kristen Wiig) dan Abby Yates (Melissa McCarthy), bekerja sama dengan Jillian Holtzmann (Kate McKinnon), seorang insinyur nuklir eksentrik, dan Patty Tolan (Leslie Jones), pekerja kereta bawah tanah, mengejar arwah gentayangan dari abad XIX yang mengganggu kota New York.

Kisah bermula dari penampakan hantu di rumah tua yang dijadikan museum, Aldridge Mansion, berupa putri pemilik kastel yang kejam bernama Gertrude Aldridge. Sosoknya tampak seram, mengambang di udara, sangat jelas bentuk badannya, terbalut sinar kebiruan, dan menyemburkan lendir kehijauan.

Penjaga museum lalu menemui Gilbert, profesor di Columbia University, dengan bekal buku lawas yang ditulis Gilbert bersama Yates berjudul Ghost from Our Past: Literally and Figuratively. Di buku itu, Gilbert menulis bahwa dia percaya hantu, sesuatu yang sangat bertentangan dengan hal-hal ilmiah yang sekarang dia geluti.

Tahu bahwa buku itu bisa mengancam kariernya karena kembali beredar di internet, Gilbert lalu menemui Yates, teman semasa sekolah dulu. Rupanya Yates masih mengejar mimpi mereka berdua untuk meneliti aktivitas paranormal dengan bantuan Hotlzmann. Dengan janji akan menarik buku itu dari dunia online, Gilbert memperkenalkan Yates dengan penjaga museum angker.

Di Aldridge Mansion itulah justru ketiganya melihat hantu yang sesungguhnya, lalu merekamnya. Saking senangnya, Gilbert melontarkan pernyataan bahwa dia percaya hantu itu ada. Hal yang akhirnya membuat dia dipecat.

Mau tak mau, Gilbert akhirnya bergabung dengan Yates dan Holtzmann untuk memburu hantu dan membuktikan bahwa mereka benar. Saat penampakan kedua di rel kereta bawah tanah, Tolan yang tadinya klien para pemburu hantu bergabung dengan ketiga ilmuwan itu karena dia paham tentang seluk-beluk New York.

Setelah beberapa penampakan, mereka menemukan seorang penggila ilmu gaib bernama Rowan North yang ingin membangkitkan hantu-hantu penasaran di masa lalu. Dimulailah aksi empat wanita Ghostbusters ini menyelamatkan New York dari hantu penuh dendam, lengkap dengan senjata aneh nan canggih ciptaan Holtzmann serta mobil Ecto-1 berlogo hantu dalam lingkaran merah yang dicoret.

Komedi

Seperti pendahulunya, Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (1989), Ghostbusters kali ini juga bergenre komedi. Kelucuan bertaburan di sepanjang film, bahkan sampai bagian kredit film. Aksi, percakapan, peralatan, hingga tokoh-tokoh dalam film ini serba kocak. Kelucuan jadi lebih terasa karena jagoannya adalah perempuan.

"Kenapa aku memegang senjata laser nuklir yang belum teruji?" tanya Gilbert.

"Karena tanganmu yang paling panjang," jawab Holtzmann.

Sutradara Paul Feig, yang juga menyutradarai Bridesmaids dan Spy, piawai meramu berbagai lelucon yang sekaligus sindiran, terutama tentang kejamnya komentar di dunia maya. Gilbert yang berkarakter serius pun bisa lucu. Cerita yang ditulis Feig bersama Katie Dippold memang tidak jauh berbeda dari film pertama Ghostbusters yang disutradarai Ivan Reitman, terutama sisi pelesetan, cameo, dan leluconnya.

Musuh para ghostbusters ini, selain hantu, juga pemerintah. Di film kali ini, mereka juga harus berhadapan dengan Wali Kota Bradley (Andy Garcia) yang tidak ingin para ghostbusters ini menimbulkan kepanikan lebih besar dan menggoyang kekuasaannya. Mereka disebut penipu yang ingin mengejar ketenaran dengan aksi-aksi mereka.

Para pemeran dalam film Ghostbusters (1984) pun tampil sebagai cameo, yang merupakan salah satu kekhasan film ini. Mereka, antara lain, Bill Murray (sebagai Martin Heiss), Dan Aykroyd (sopir taksi), Ernie Hudson (paman Tolan), dan Sigourney Weaver (Rebecca Gorin, mentor Holtzmann). Begitu pula lagu tema film ini yang tetap sama dengan film awal, "Who You Gonna Call" karya Ray Parker Jr.

Akting McCarthy jelas tak diragukan untuk mengocok perut penonton. Muncul dengan kepala bertopi mirip helm penuh kabel saja sudah membuat penonton terbahak-bahak. Gaya eksentrik McKinnon juga mengundang tawa, kutu buku genius berkacamata tebal yang menari luwes sambil memegang obeng.

Karakter resepsionis kantor Ghostbusters, Kevin, yang diperankan Chris Hemsworth, melengkapi kelucuan ini. Bayangkan si pria gagah perkasa pemeran Thor ini tampil agak-agak bolot, lemot, tetapi tetap keren.

Film ini sempat menuai kontroversi karena pemerannya adalah perempuan, bukan laki-laki seperti film awal. Namun, empat jagoan ghostbusters ini mampu menjawab semua cemoohan bahwa mereka tidak mampu memerankan pemburu hantu.

Memang film ini tidak bisa dilepaskan dari pendahulunya, tetapi melihat film ini secara mandiri akan membuat penonton lebih terhibur. Jadi, sudah siap berburu hantu? (FRANSISCA ROMANA NINIK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Juli 2016, di halaman 24 dengan judul "Aksi Seru Pemburu Hantu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com