"Juga kepada Gloria Nataparadja Hamel, yang akhirnya menjadi paskibraka tingkat nasional, yang bertugas di Istana Negara...," ucapnya lagi.
Suara "gemuruh" tepuk tangan pun terdengar.
"Gloria tetap membanggakan, Gloria pahlawan bagi kita...," lanjut Toha.
Video itu mengutip beberapa sumber berita audio visual mengenai kasus Gloria ketika dibatalkan menjadi anggota paskibraka.
Pernyataan-pernyataan Gloria kepada media menjadi bagian yang mengharukan dalam video yang dibuat oleh guru kesenian SMA Dian Didaktika itu, Soleh Harjanto.
Terutama, ketika akhirnya ia diputuskan menjadi anggota paskibraka, Tim Bima, untuk upacara penurunan bendera pusaka di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2016 sore.
"Saya masih berharap, tapi tetap saya bersabar, karena saya yakin orang sabar akan dapatkan yang terbaik," ucap Gloria ketika itu.
"Saya juga mau sabar karena saya yakin kesabaran yang bikin saya lebih baik," ucapnya lagi.
Dalam pemutaran video dokumenter itu hadir juga ibu Gloria, Ira Nataparadja, yang sebelumnya berkomentar tentang anaknya.
"Anak saya tidak mengerti soal administrasi kewarganegaraan, jadi saat dia ditanya punya dua kewarganegaraan, dia tidak menyembunyikannya," ujarnya di hadapan para penonton film itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.