Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monita Tahalea Ingin Bertutur Lewat Lagu

Kompas.com - 13/09/2016, 10:02 WIB
Kontributor Sains, Yulianus Febriarko

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Sepanjang kariernya di dunia tarik suara, Monita Tahalea (29) sudah merilis dua album, yakni Dream, Hope, & Faith (2010) dan Dandelion (2015).

Kedua album itu berisi cerita-cerita yang ia ingin sampaikan kepada pendengarnya. Sebab bagi Monita, menyanyi dan musik bukan pekerjaan semata.

“Aku pengin deh dikenal sebagai seorang story teller dan menceritakan sesuatu lewat lagu. Aku ingin agar pesan dan ceritaku didengar orang," kata Monita kepada Kompas.com.

Ia ditemui ketika usia tampil dalam acara Urban Gigs di Parkir Timur GOR Amongrogo, Yogyakarta, akhir Agustus lalu.

Kata Monita, ada energi spesial dan berlebih ketika ia menyanyi dan bercerita di panggung di hadapan pendengarnya.

“Mereka kayak baca buku tetapi ini lewat lagu dan mereka mendengarkan. Ada koneksi tercipta di situ," kata pemilik nama Monita Angelica Maharani Tahalea itu.

"Mungkin di situlah kekuatan musik, to connect. Dari yang sebelumnya belum kenal kemudian jadi kenal,” ujar pemilik nama Monita Angelica Maharani Tahalea itu.

Dara kelahiran 21 Juli 1987 itu mengaku selalu ingin berbagi cerita kehidupannya setelah mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol pada tahun 2005.

“Ada satu momen ketika aku masih cover lagu orang lain, aku merasa kok itu bukan ceritaku. Saat itu aku merasa akan lebih baik kalau yang aku nyanyikan itu ya ceritaku sendiri,” tuturnya.

Monita menuturkan, ia banyak belajar mengenai penulisan lagu ketika menggarap album pertamanya bersama musisi Indra Lesmana.

“Dua tahun setelah album pertama, aku langsung mulai workshop dengan Gerald Situmorang," kata Monita.

"Di album yang kedua aku lebih berani untuk menulis lagu sendiri berdasarkan kisah hidupku yang ingin kubagikan ke orang lain," katanya.

Pada album kedua itu pula ia belajar menjadi produser, menulis melodi dan lirik, hingga membuat konsep lagu-lagunya.

Ia mengakui pemicu awal ia menulis lagu untuk album Dandelion adalah keinginannya menulis sesuatu yang menyakitkan dan pahit, tetapi dengan menyertakan solusi.

“Dari situ aku mulai berani menulis lagu antara lain ‘Memulai Kembali’, ‘168’, ‘Hai’, dan lain-lain,"  ucap Monita.

"Ini perjalanan hidup aku gitu, jadi banyak terpengaruh dengan pengalaman yang aku alami. Buatku, album ini terasa lebih personal,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com