JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan penyanyi cilik Dhea Ananda (30) mengatakan bahwa akhirnya keinginan dirinya dan sejumlah mantan rekan seprofesinya terwujud melalui lomba cipta lagu anak bernama Ajang Cipta Lagu Anak Indonesia (ACILA) 2016.
Para penyanyi cilik yang terkenal pada 1990-an itu telah melancarkan kampanye #savelaguanak.
Tahun ini ACILA diadakan lagi dan Dhea didapuk menjadi salah satu jurinya.
Dua belas lagu yang masuk final akan disuguhkan oleh sejumlah penyanyi dan ditayangkan di layar kaca mulai 2 Oktober 2016 oleh RCTI.
Sebagai anggota dewan juri lomba itu, ia duduk bersama Enda "Ungu", gitaris yang juga mencipta lagu, serta Gita Gutawa, mantan vokalis cilik yang kini masih menyanyi, mencipta lagu, dan menjadi produser musik untuk anak.
"Kebetulan ada sebuah gerakan delapan mantan penyanyi cilik, yaitu hashtag #savelaguanak. Ini (ACILA 2016) berhubungan sekali. At least, suara hati kami sebagai mantan penyanyi cilik bisa tersampaikan," kata Dhea pada jumpa pers ACILA 2016 di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Minggu (2/10/2016).
Istri gitaris Ariel "Nidji" ini mengatakan pula bahwa anak zaman sekarang malah menyukai lagu dewasa.
Menurut dia, lagu anak kini sudah tidak lagi menjadi ikon bagi anak masa kini.
"Misalnya dulu, saya boleh GR (gede rasa) deh. Tapi, memang barang bukti. Zaman dulu pas SD pada nge-fan sama Susan (boneka) dan Ria Enes, Trio Kwek Kwek, Enno Lerian, ditonton anak-anak pas pulang sekolah," ucapnya.
Meski begitu, Dhea tidak menyalahkan kondisi tersebut.
Ia berpendapat bahwa itu terjadi karena jumlah lagu anak memang tak banyak pada masa kini.
"Anak kecil tidak menyanyikan lagu anak karena sekarang tidak ada lagunya. Yang paling penting bukan nyanyi lagu anak, tapi cipta lagu anak," tekannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.