Andra and The Backbone Jawab Tantangan di Laos

VIENTIANE, KOMPAS.com -- Penampilan grup musik dari Indonesia Andra and The Backbone mengakhiri Festival Musik dan Kuliner ASEAN Plus di Vientiane, Laos, Minggu (13/11/2016).

Mereka mendapat sambutan meriah dari para penonton.

Festival yang diprakarsai oleh Duta Besar RI untuk Laos, Irmawan Emir Wisnandar, tersebut diikuti oleh negara-negara anggota ASEAN, ditambah delapan negara mitra dialog, yaitu Rusia, AS, Uni Eropa, India, China, Jepang, Korea, dan Australia.

Lebih dari seribu penonton memadati lahan parkir kompleks Mal ITECC Vientiane, tempat penyelenggaraan festival itu.

Meski penyanyi maupun band Indonesia belum dikenal luas di Laos, para penonton terlihat menikmati suguhan musik itu.

Sebagian besar pengunjung festival tersebut  merupakan orang-orang yang berkebangsaan negara-negara peserta festival itu.

Grup musik yang terdiri dari Andra Junaidi Ramadhan (gitar), Dedy Lisan (vokal), dan Stevie Morley Item (gitar) itu membawakan kira-kira 10 lagu dalam satu setengah jam pertunjukan.

Mereka menyajikan, antara lain, "Sempurna" dan "Main Hati".

"Kami memang belum pernah tampil di Laos, makanya tawaran dari KBRI Vientiane langsung kami sambut karena ini juga sebuah tantangan yang menarik bagi kami," kata Andra beberapa saat menjelang manggung.

Pererat persaudaraan
Sebelum Andra and The Backbone tampil, sebagian penonton yang berasal dari Filipina juga menyambut hangat vokalis dari negara mereka, Christian Bautista,

Bautista membawakan kira-kira lima lagu yang sebagian juga sudah tidak asing bagi telinga para penggemar musik di Indonesia, yaitu "The Way You Look at Me" dan "Beatiful Girl".

Selain oleh artis-artis musik dari Indonesia dan Filipina, hari terakhir festival tersebut juga diisi oleh penyanyi Abdul Khalid bin Abdul Hammad dari Malaysia dan tari tradisional dari China.

Pada bagian kuliner, Indonesia--yang sebelumnya menyuguhkan nasi dengan rendang dari Minang sebagai andalan--kali ini menyajikan nasi goreng. Hidangan itu laris manis.

Duta Besar Indonesia untuk Laos, Irmawan Emir Wisnandar, mengatakan bahwa Indonesia menjadi pemrakarsa festival tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap Laos, yang berhasil menyelenggarakan ASEAN Summit beberapa waktu lalu.

"Kami berharap festival tidak hanya sarana promosi masing-masing negara ASEAN, tapi juga menjadi sarana untuk lebih mempererat persaudaraan melalui pertukaran musik dan budaya," kata Emir.