Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Percaya Diri Harris J

Kompas.com - 20/11/2016, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Semua lagu Harris Jung (19) menyiratkan makna tentang sikap positif menghadapi hidup.

Lagu-lagu cerminan suara hatinya terhadap berbagai persoalan, termasuk sikap mayoritas terhadap minoritas di Inggris, tempat dia lahir dan tumbuh.

Baginya, cara paling bijak menghadapi segala masalah adalah dengan percaya diri. Itulah yang diembuskan Harris dalam mini konser, Sabtu (19/11/2016) malam, di Gandaria City.

Harris muncul dari kegelapan panggung yang perlahan menerang dengan melantunkan "Worth It" yang langsung disambut sing along bercampur teriakan histeris penonton.

Harris menyanyi sembari berjalan ke depan panggung yang berbentuk huruf T untuk menyapa dan menjabat tangan penonton. Mereka merangsek maju berebut memotret atau merekam idolanya sedekat mungkin.

Tak kurang dari 700 penonton yang sebagian besar remaja putri dan anak-anak itu datang bersama ibu atau ayahnya.

Setiap sehabis melantunkan lagu, Harris menitip pesan tentang pentingnya percaya diri, tidak merendahkan sesama, dan selalu menjadi diri sendiri.

Dengan hanya memakai sweater tanpa lengan dan celana motif loreng, dan sempat ganti kaus merah muda lengan pendek, Harris tampil sederhana dan penuh percaya diri.

Harris termasuk sering ke Indonesia. Tahun lalu, selain show, dia juga ikut membintangi sinetron Salam.

Kali ini, dia datang untuk menggelar konser tunggal yang menjadi bagian dari kampanye Love Who You Are.

DNA Productions selaku manajemen Harris J untuk Indonesia dan ASEAN, dibantu Warner Music Indonesia, serta promotor Madacom, mendatangkan Harris untuk kampanye tersebut.

Sebelum konser, Harris telah beberapa hari berada di Indonesia keliling ke lima sekolah di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Dia menyanyi dan berdialog dengan para siswa tentang pentingnya menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus menekan perundungan.

"Perundungan dapat mengakibatkan trauma yang lama sekali sembuhnya. Rasa percaya diri hancur," kata Harris.

Perundungan itu tidak secara personal dialami Harris, tetapi dia dapat merasakan sikap mayoritas masyarakat di London dan Amerika terhadap Islam, agama yang dia ikuti. Islam begitu negatif di mata mayoritas masyarakat Barat dan diidentikan dengan berbagai kasus kekerasan.

Harris lalu menawarkan citra lain dengan merilis lagu "Salam Alaikum" yang berisi lirik-lirik damai.

Kata dia, orang lain boleh saja berupaya membuat dunia menjadi gelap, tetapi yang terpenting kita tetap berusaha menuju jalan yang terang. Kita tetap dapat pergi ke mana saja dan melakukan apa saja yang kita suka.

Pesannya jelas, Harris mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh persepsi dan sikap negatif orang terhadap kita. Yang utama, sebarkan damai dan cinta kasih.

Lagu ini telah diunggah Awakening Records ke Youtube pada 5 Agustus 2015, dan kini telah ditonton 39,5 juta kali. Angka itu melampaui ketenaran beberapa lagu Maher Zain di kanal yang sama.

Ketika lagu itu dinyanyikan di atas panggung, suara gemuruh penonton mendominasi. Mereka menyanyi bersama. Malam itu, dia menyanyikan lagu-lagu dari album Salam, seperti "Good Life", "My Hero", "Love Who You Are", dan tentu saja "Salam Alaikum".

Anak multietnis
Penyuka sate ayam ini bisa dibilang perwujudan campur aduk diaspora manusia modern. Rahim Jung, ayah Harris, berdarah Irlandia dan India, sementara di nadi ibunya mengalir darah Jamaika dan Inggris. Harris lahir di Chelsea, London, 19 tahun lalu.

Sejak kecil, dia akrab dengan musik. Ini pengaruh dari ayahnya yang juga seorang musisi.

Rahim sempat bekerja di label terkenal Motown Record, termasuk terlibat dalam penggarapan album Stevie Wonder, Jungle Fever, serta membuat soundtrack untuk film Terminator 2: Judgment Day (1991).

Pada Usia lima tahun, bakat Harris sudah terlihat dengan berani tampil di depan umum untuk menyanyi. Kini penyanyi, yang sealmamater sekolah dengan Adele dan Amy Winehouse, ini cenderung menyanyikan lagu bergenre pop, jazz, pop elektro, dan R&B.

Dukungan orangtuanya pun besar. Itu antara lain terlihat dari keikutsertaan Harris dalam ajang Awakening Talent Contest.

Di ajang pencarian bakat ini, salah satu juri yang juga penyanyi lagu- lagu religi, Maher Zain, menilai, Harris mempunyai kepribadian yang luar biasa dan potensi besar untuk sukses.

Penilaian itu menjadi salah satu ukuran kemenangan Harris yang kemudian memperoleh kesempatan untuk menjadi penyanyi Awakening Records. Inilah tonggak baru Harris dalam dunia musik.

Di Indonesia, Harris sempat tampil beberapa kali di televisi swasta untuk bermain sinetron ataupun menghadiri acara-acara musik.

Dia tidak saja bagus dalam menyanyi, banyak anak muda terpesona dengan suara Harris saat dia mengaji. Video Harris mengaji ini juga memesona pengguna media sosial.

"Saya lebih suka melihat Harris sebagai pembaca Quran daripada sebagai penyanyi," komentar seorang netizen setelah melihat Harris mengaji.

Harris merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ia tumbuh dalam prinsip dan nilai-nilai agama yang cenderung moderat sehingga memungkinkan untuk berpikir kritis dan terbuka.

Dia aktif di beberapa forum antariman, termasuk dalam Muslim Peace Fellowship yang menempanya menjadi sosok yang toleran dan menemukan keramahan dari para pemeluk agama lain.

Dari pergaulan itu, Harris meyakini bahwa tidak semua orang membenci Islam dan pengikutnya. Dia juga mencoba menampilkan wajah teduh Islam dengan perilaku positif.

"Dia sering melarang saat saya memarahi artis yang telat shooting. Katanya, tidak perlu dimarahi, dia akan berubah baik. Harris ini baik banget. Lembut," begitu testimoni Ria Christiana, pimpinan Madacom, yang terlibat dalam pembuatan sinetron Salam.

Di sela-sela jadwalnya yang padat, ketika senggang Harris masih menyempatkan diri menjemput adiknya di sekolah.

Bagi Harris, bersikap baik itu bagian dari menjadi diri sendiri. Ketika kita dapat menjadi diri sendiri itu, segala tekanan dari luar, termasuk berbagai jenis perundungan, dapat lebih mudah dihadapi.

Pesan itu dia tabalkan lewat lagu "Love Who You Are" yang mengajak setiap orang untuk percaya diri agar tidak mudah menjadi korban perundungan.

Don't ever forget to love
Keep loving who you are
Don't ever forget you shine
Shining like a star
There's something so perfect
Courage in everyone
So don't ever let yourself, stop Loving who you are.

Malam itu, Harris memberi sentuhan lembut untuk menularkan rasa percaya diri. (MOHAMMAD HILMI FAIQ)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 November 2016, di halaman 25 dengan judul "Sentuhan Percaya Diri Harris J".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com