Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejukan tanpa Sekat

Kompas.com - 04/12/2016, 20:00 WIB

Sembari merentangkan tangan, tubuhnya bergerak riang mengikuti irama. Pandangannya tak lepas menatap panggung melihat Budjana beraksi.

"Budjana selalu membuat hati ini gembira. Sekarang dia melakukan hal yang sama pada saya," katanya bahagia.

Di sebelah Diani, Nugroho Adi Siswono (37) mencoba lebih tenang. Ia memejamkan mata saat "Solas PM", satu lagu di Zentuary, dilantunkan.

Kepalanya menengadah ke angkasa. Bagi dia, Budjana memberikan jeda setelah menjalani beragam rutinitas hariannya.

"Ada kegembiraan dan kesedihan mendengarkan karya Budjana. Semuanya seperti memberi inspirasi untuk menjalani hidup ini dengan bahagia," kata Nugroho.

Kebinekaan melodi
Tingkah polah Diani dan Nugroho jelas senada dengan keinginan Budjana saat menelurkan Zentuary.

Dia ingin kembali ke titik awal, menjadi zen, untuk melihat refleksi hidup puluhan tahun sebagai musisi.

Meski tak sedikit kisah haru dalam perjalanan hidupnya, Zentuary berbuah manis.

Banyak pemikiran, keprihatinan, dan emosi ditawarkan Budjana kepada banyak orang lewat melodi jazz Zentuary.

Mengutip kritikus jazz ternama, Joachim Berendt, jazz adalah bahasa, jazz adalah bentuk komunikasi.

"Contohnya, ketika saya prihatin melihat hancurnya pertemanan akibat perbedaan pendapat di media sosial. Tidak perlu ribut-ribut. Cari saja jalan keluarnya bersama-sama. Hanya perlu niat menyatukan kebinekaan itu menjadi indah," katanya.

Budjana tidak asal bicara. Dia sudah membuktikannya ketika Zentuary dibuat.

Banyak musisi kelas dunia berbeda usia dan latar belakang mau mendengarkan isi hati Budjana. Mereka membaca, menginterpretasi, hingga berdialog untuk menghasilkan karya bersama yang indah.

"Dalam musik, jarak antara kor mayor dan kor minor saling bertemu menjadi melodi yang harmoni. Saya kembali belajar banyak tentang kehidupan lewat proses-proses seperti ini," katanya.

Budjana menggambarkan keterlibatan Tony Levin, bassist beraliran progresif rock untuk King Crimson dan Peter Gabriel, dalam album anyarnya kali ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com