Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara" Diminati di Sofia

Kompas.com - 22/01/2017, 12:28 WIB

LONDON, KOMPAS.com -- Film Indonesia Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara, yang dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, menjadi salah satu film favorit dalam Sofia Menar Film Festival 2017, festival film bertema Islami yang terbesar di kawasan Balkan, Eropa Timur.

Film yang disutradarai oleh Herwi Novianto itu diputar pada Jumat malam lalu (20/1/2017) waktu setempat, dalam festival yang diselenggarakan di tempat pemutaran film bernama Dom Na Kinoto di Sofia, Hungaria tersebut. Kira-kira 280 orang menonton film itu.

Sofia Menar Film Festival yang kesembilan tersebut memutar serentak film-film bertema Islami di lima bioskop dan pusat budaya yang ternama di Sofia. Festival itu dilangsungkan pada 12-29 Januari 2017.

Sekertaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI di Sofia, Nurul Sofia, kepada Antara di London, Inggris, pada Sabtu (21/1/2017) waktu setempat mengatakan bahwa para penonton merupakan movie goers dari berbagai kalangan, dari pejabat pemerintah, pelajar, hingga turis Indonesia yang sedang singgah di Sofia.

Dubes RI di Sofia, Sri Astari Rasjid, mengatakan bahwa film itu mengingatkan para penonton akan tantangan yang harus dihadapi untuk bisa hidup damai berdampingan dalam perbedaan.

"Dunia saat ini dipenuhi kebencian, intoleransi dan teror, kita harus menumbuhkan cinta, perdamaian, dan pengertian untuk menciptakan dunia yang lebih baik," ujar Astari.

Melalui film itu, para penonton juga bisa menikmati keindahan dari Indonesia yang belum pernah mereka lihat.

Dua film karya anak bangsa, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (2016) dan Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), berpartisipasi dalam Sofia Menar Film Festival 2017, yang merupakan festival film Islami terbesar di kawasan Balkan, Eropa Timur.

Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku, yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan dibintangi oleh Chicco Jerikho, akan diputar pada 26 Januari 2017.

Kali ini merupakan kali kedua Indonesia berpartisipasi dalam festival film tersebut. Kali pertama, pada 2015.

Festival film itu pada awalnya diikuti oleh lebih banyak negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun, KBRI di Sofia dengan dukungan Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud mendorong partisipasi Indonesia untuk tampil, terlebih karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia.

Festival film tersebut diikuti oleh, antara lain, Iran, Azarbaijan, Maroko, Turki, Lebanon, dan Armenia, selain Indonesia.

Menurut panitia pengelenggara festival film itu, walaupun untuk tahun ini tidak ada kompetisi, 592 film feature dan lebih dari 1.200 film pendek telah mendaftar untuk ambil bagian.

Festival film tersebut bertujuan mengenalkan kehidupan Islami kepada masyarakat internasional.

Pada acara Indonesian Night, promosi film Indonesia dikemas dalam paket promosi terpadu.

Sebelum acara pemutaran film dimulai, para penonton mengantre untuk mencoba berbagai makanan Indonesia, antara lain sate, krupuk, serta nasi dan mie goreng. Mereka juga mengambil berbagai brosur pariwisata.

Indonesian Night juga dimanfaatkan oleh KBRI di Sofia untuk memberi sertifikat bagi para pelajar Bahasa Indonesia di Universitas Sofia dan di KBRI, dalam rangka meraih sertifikat kelulusan sekaligus perpisahan bagi guru Bahasa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com