Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernyanyi Merawat Bumi

Kompas.com - 22/01/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Konser musik menyusup ke hutan pinus, menembus hutan bakau, dan merambah pegunungan.

Musik dihadirkan untuk mengajak orang bergembira sekaligus menikmati keindahan alam. Dalam suasana sukacita itu, mereka juga diajak mendengar kearifan alam.

Pantai dengan laut biru jernih dan hutan bakau lebat menghijau menyapa ramah pengunjung Maumere Jazz Fiesta di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Oktober silam.

Pegunungan dengan udara sejuk menyentuh tubuh menemani pengunjung Jazz Gunung di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur.

Begitulah alam menjadi panggung akbar pergelaran musik. Masih sebagai arena pergelaran, UB Forest hutan di lereng Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur, juga menjadi arena Artjuno Fest pada 6 Januari.

Ada pula Pulau Maratua, pulau terluar Indonesia di Laut Sulawesi, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menjadi panggung Mandiri Maratua Jazz & Dive Fiesta.

Musisi dan penonton sama-sama melintas laut menuju pulau indah dengan laguna di tengah-tengahnya.

Pengunjung bukan saja terhibur oleh musik di panggung. Mereka juga disuguhi panorama alam yang melingkupi lokasi pergelaran.

Untuk menuju arena Maumere Jazz Fiesta, misalnya, penonton seperti diajak bertamasya terlebih dahulu. Mereka menyusur jalan di sepanjang garis pantai.

Mereka akan disuguhi panorama Pantai Tanjung yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Begitu jernihnya hingga karang di dasar laut yang pada kedalaman tertentu terlihat mata telanjang.

Cantiknya pantai itu "memaksa" iring-iringan rombongan dari Jakarta yang hendak menuju lokasi untuk berhenti menikmati pantai.

"Flores itu ngangenin. Aku teringat terus," kata Syaharani, yang tampil dalam festival tersebut.

Keindahan berikutnya menyambut di lokasi pergelaran. Dari tempat parkir kendaraan, pengunjung diajak menyibak hutan bakau melewati titian setapak yang terbuat dari bambu.

Perjalanan sepanjang 350 meter ini memberi sensasi segar hijau dari tebalnya hutan bakau. Hutan seluas 50 hektar ini dirintis penanamannya oleh Baba Akong setelah peristiwa Tsunami tahun 1992.

Di kawasan sekitar hutan bakau yang melindungi pantai di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, itulah digelar Maumere Jazz Fiesta pada Oktober 2016 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com