Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radhar, Melembutkan yang Garang

Kompas.com - 29/01/2017, 16:30 WIB

Multimedia yang begitu variatif didukung dengan tata cahaya yang artistik menjadikan panggung malam itu ramah di mata.

Penampil sering kali muncul dari kegelapan dengan sorot lampu spot sehingga fokus penonton terjaga.

Bahkan, penonton sempat diberi kejutan dengan penampilan Marcella yang muncul dari kerumunan penonton saat membaca "Air Mata Umara 2" pada puisi ke-14.

Saat itu, tiba-tiba lampu teater yang gulita menjadi terang. Dia duduk dengan baju longgar dan kerudung serba putih. Lalu, perlahan bangkit menuju panggung. Lena penonton sejenak hilang.

Variasi lain yang cukup segar dihadirkan Tony lewat lagu "Indonesia Jalanan" dengan irama reggae.

Lirik lagu ini diambil dari puisi berjudul sama. Begitu juga dengan Slank yang mentransformasi puisi "Kabut Sebuah Negeri" menjadi lagu rancak.

Dua lagu itu turut mengurangi energi marah dalam kata-kata puisi Radhar. Yang lebih efektif mereduksi kesan marah itu tentu saja enam perempuan cantik tadi. Inilah alasan sadar Radhar.

Dia ingin meninggalkan tradisi sastrawan lama yang cenderung frontal ketika melontarkan kritik kepada penguasa. Bahasanya penuh amarah dan disampaikan dengan garang.

Dengan menghadirkan wajah-wajah ayu, Radhar mengubah pesan yang garang menjadi lebih lembut.

"Ada penghalusan dalam bentuk, meskipun retorika dan diksinya berat. Supaya pesan itu sampai dengan baik, tidak diterima dengan marah. Siapa yang mau marah kalau yang baca Maudy, Cornelia, atau Ollivia," kelakar Radhar.

Begitulah, yang ayu memiuhkan yang keras dan kaku. Keanggunan meredam kemarahan. (MOHAMMAD HILMI FAIQ)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Januari 2017, di halaman 23 dengan judul "Radhar, Melembutkan yang Garang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com