JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno, mengatakan bahwa pihaknya akan menerbitkan sebuah buku untuk menandai 40 tahun teater tersebut.
"Judulnya 'Membaca Teater Koma'," ujar Nano setelah jumpa pers pementasan berjudul Opera Ikan Asin di Balai Latihan Kesenian Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).
Nano mengatakan, buku itu menceritakan semua perjalanan Teater Koma sejak didirikan pada 1 Maret 1977.
"Bukunya tebalnya 300 halaman. Menceritakan perjalanan Teater Koma mulai pementasan pertama sampai saat ini," ujar Nano yang menulis sendiri buku itu dengan dibantu beberapa rekannya.
"Di situ akan ada di mana ada enam pementasan Teater Koma yang dilarang. Saya diinterogasi 15 kali," kenang Nano yang belum mau mengungkap kapan buku itu akan diluncurkan.
Menurut Nano, buku itu sebagai wujud syukur atas masih bertahannya Teater Koma sampai saat ini.
Sebelumnya diberitakan, dalam waktu dekat, Teater Koma akan menggelar pementasan Opera Ikan Asin di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, pada 2 hingga 5 Maret 2017.
Ceritanya disadur dari lakon karya Bertolt Brecht dengan komposisi musik dari Kurt Weill yang kemudian diadaptasi oleh sutradara Nano Riantiarno.
Latar peristiwa yang sesungguhnya adalah abad ke-19 di London, digeser pada abad ke-20 di Batavia, tepatnya di zaman Hindia Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.