Soimah Napak Tilas

JAKARTA, KOMPAS.com -- Meski sudah tenar sebagai selebritas dan rutin nongol di televisi, Soimah benar-benar melebur dengan lingkungannya ketika pulang ke rumahnya di Yogyakarta atau ke kampung asalnya di Pati, Jawa Tengah.

Ia hidup selayaknya masyarakat kampung yang guyub.

"Saya tetap harus selalu ingat. Saya besar bukan karena diri saya sendiri, tetapi banyak didukung oleh teman-teman saat awal berproses," kata Soimah saat berkunjung ke rumahnya di Yogyakarta, Jumat (3/3/2017).

Tak mengejutkan, Soimah membuat perumpamaan dalam bahasa Jawa.

"Rejeki ku akeh, makanya pecerenku ya kudu akeh (Saya mendapatkan kelimpahan rezeki, karena itu saya harus membangun kanal yang banyak pula)," ujarnya.

Artinya, Soimah sadar untuk berbagi dan itu kadang dilakukan lewat cara yang menggelitik.

Teman seniman atau siapa saja yang datang ke rumahnya di Yogyakarta, misalnya, diajak bermain-main.

Siapa pun yang bisa membuat Soimah tertawa selama dalam perbincangan akan mendapatkan Rp 50.000.

Jika membuat 20 kali perempuan itu tertawa, ya, mendapatkan Rp 1 juta. Bahkan, ada yang mendapat Rp 1,5 juta.

Untuk menunjukkan bahwa dirinya besar karena dukungan banyak orang, pada 23 Maret nanti, Soimah akan pentas napak tilas di Pedepokan Oemah Petroek, Dusun Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Dia mengumpulkan grup yang pernah diikutinya di Yogyakarta, seperti Acapella Mataraman dan Jogja Hip Hop Foundation.

Soimah juga akan menjadi pemain dalam pentas Kethoprak Contong, seni drama tradisional di mana dulu dia pernah bergabung. (TOP)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Maret 2017, di halaman 32 dengan judul "Napak Tilas".